Dari Parkir Vertikal hingga BRT, Ini Rencana Farhan Urai Kemacetan di Bandung

Wali Kota Bandung, M Farhan. Metrotvnews.com/Roni Kurniawan

Dari Parkir Vertikal hingga BRT, Ini Rencana Farhan Urai Kemacetan di Bandung

Putri Purnama Sari • 28 April 2025 11:12

Jakarta: Sama seperti Jakarta, Bandung juga kini menghadapi tantangan serius dalam hal kemacetan. Menurut data TomTom Traffic Index 2024, kota ini menempati peringkat ke-12 sebagai kota termacet di dunia, dengan rata-rata waktu tempuh 10 km mencapai 32 menit 37 detik. 

Setiap tahunnya, warga Bandung diperkirakan kehilangan sekitar 108 jam hanya karena terjebak macet. Melihat hal tersebut, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, telah menetapkan penanganan kemacetan sebagai salah satu prioritas utama dalam masa kepemimpinannya di tahun 2025 hingga 2030. 

Terdapat beberapa strategi konkret telah dirancang untuk mengurai kemacetan yang menjadi masalah kronis di Kota Bandung, seperti pembangunan lahan parkir vertikal, meningkatkan penggunaan transportasi umum, hingga implementasi Bus Rapid Transit (BRT).

Untuk pembangunan lahan parkir vertikal, Farhan berencana menggandeng mitra swasta. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi parkir liar di badan jalan dan memaksimalkan penggunaan ruang. 

Gedung parkir ini nantinya akan dikelola oleh juru parkir resmi, termasuk dari anggota organisasi masyarakat (ormas) yang memenuhi syarat, guna menjaga keamanan dan ketertiban.

Selain itu, fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan memberdayakan juru parkir melalui teknologi modern. Area parkir ini juga dirancang untuk mendukung aktivitas UMKM dan PKL dengan tingginya lalu lintas pejalan kaki di sekitarnya.
 

Baca juga: Jelang 100 Hari, Kinerja Wali Kota Bandung Dinilai Sudah Sesuai Jalur

Tak hanya membangun lahan parkir vertikal, sesuai dengan janjinya dalam Debat Publik Perdana Pilwalkot Bandung 2024, Farhan akan menargetkan peningkatan penggunaan transportasi umum hingga 20% pada tahun 2029. Hal ini diharapkan dapat mengurangi dominasi kendaraan pribadi yang saat ini mendominasi jalanan Kota Bandung.

Ia juga mengusulkan pemberian subsidi agar biaya transportasi umum menjadi lebih terjangkau. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan transportasi umum.

Pemerintah Kota Bandung berencana mengimplementasikan program BRT dengan membangun 34 titik halte yang tersebar di Bandung Barat, Tengah, hingga Timur. Program ini bertujuan untuk menyediakan jalur khusus bagi bus, sehingga meningkatkan kecepatan dan ketepatan waktu layanan transportasi umum.

Menjelang 100 hari masa jabatannya, Farhan dinilai telah berada di jalur yang tepat dalam menangani masalah kemacetan dan sampah, dua isu utama di Kota Bandung. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)