Tak Punya Taji, Dolar AS Semakin Terpuruk

Dolar AS. Foto: dok MI.

Tak Punya Taji, Dolar AS Semakin Terpuruk

Husen Miftahudin • 27 June 2025 08:44

New York: Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) mencapai level terendah dalam tiga setengah tahun terhadap euro dan sterling pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) dalam aksi jual besar-besaran karena para pedagang memperkirakan kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga lebih dari yang diperkirakan sebelumnya.

Mengutip Xinhua, Jumat, 27 Juni 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,54 persen menjadi 97,147.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1721 dari USD1,1661 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi USD1,3749 dari USD1,3663 pada sesi sebelumnya.

Dolar AS dibeli 144,20 yen Jepang, lebih rendah dari 145,16 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,7991 franc Swiss dari 0,8042 franc Swiss.

Mata uang Negeri Paman Sam tersebut juga turun menjadi 1,3627 dolar Kanada dari 1,3728 dolar Kanada. Dolar AS juga turun menjadi 9,4849 kronor Swedia dari 9,4854 kronor Swedia.
 

Baca juga: Ditindas Euro hingga Poundsterling, Dolar AS Terjun Bebas hingga Sentuh Level Terendah


(Dolar AS. Foto: Freepik)
 

Menanti putusan suku bunga Fed


Ketua Fed Jerome Powell ditafsirkan bersikap lebih dovish minggu ini dalam kesaksiannya di hadapan Kongres AS. Ia mengulangi ekspektasi inflasi akan naik musim panas ini, tetapi mengatakan jika tekanan harga tetap terkendali, sehingga kemungkinan Fed akan memangkas suku bunga lebih cepat daripada nanti.

Pedagang berjangka dana Fed memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Juli sebesar 23 persen, naik dari 13 persen  seminggu yang lalu, sementara pemangkasan pada bulan September memiliki kemungkinan sebesar 93 persen, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Secara total, para pedagang memperkirakan pemangkasan 66 basis poin hingga akhir tahun, yang mengindikasikan potensi pemangkasan ketiga sebesar 25 basis poin, naik dari 46 basis poin pada Jumat.

Adapun, Presiden AS Donald Trump akan mencalonkan Ketua Fed baru tahun depan yang diperkirakan akan lebih dovish daripada Powell, yang masa jabatannya akan berakhir pada Mei 2026.

Trump pada Rabu menyebut Powell 'mengerikan' dan mengatakan ia memiliki tiga atau empat orang dalam pikirannya sebagai pesaing untuk jabatan puncak Fed. Trump dilaporkan telah mempertimbangkan gagasan untuk memilih dan mengumumkan pengganti Powell pada September atau Oktober.

Analis mengatakan orang tersebut dapat beroperasi sebagai ketua Fed bayangan, yang melemahkan pengaruh Powell. Ketua Fed bayangan dapat menjadi masalah jika inflasi kembali meningkat dan tampaknya terus berlanjut karena pesan yang disampaikan adalah mereka akan mengabaikan inflasi.

Namun demikian, Presiden Chicago Fed Austan Goolsbee menegaskan, setiap langkah untuk menunjuk pengganti Powell tidak akan memengaruhi kebijakan moneter.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)