Swasembada Energi Jadi Fondasi Bangun Ekosistem KLBB

Ilustrasi. Foto: Dok istimewa

Swasembada Energi Jadi Fondasi Bangun Ekosistem KLBB

Eko Nordiansyah • 6 August 2025 12:50

Jakarta: National Project Manager Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles in Indonesia (ENTREV) Nasrullah Salim, menilai pemerintah telah menyusun peta jalan yang lengkap untuk mencapai swasembada energi nasional. Dengan memanfaatkan sumber energi domestik berupa energi baru terbarukan (EBT), diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan energi nasional saja, melainkan juga memutus ketergantungan akan bahan bakar impor.

"Swasembada energi akan menjadi fondasi untuk kita membangun ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang berkelanjutan. Pemanfaatan EBT tidak hanya krusial secara ekonomi, tapi juga berkelanjutan dari segi lingkungan," ujar Nasrullah, dalam keterangan tertulis, Rabu, 6 Agustus 2025.

Sejauh ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan berbagai upaya dalam memperkuat infrastruktur KBLBB nasional. Langkah ini searah dengan komitmen pemerintah untuk melakukan transisi energi melalui pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan EBT domestik.

Upaya tersebut dimulai dari penambahan kapasitas pembangkit listrik nasional yang akan didominasi oleh EBT. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, disebutkan bahwa dari total penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 Gigawatt (GW), 42,6 GW atau 61 persen akan berbasis EBT.

RUPTL juga merancang pembangunan transmisi sepanjang 47 ribu kilometer sirkuit (kms). Penambahan jaringan transmisi secara signifikan ini untuk mengevakuasi listrik hijau dari  pembangkit EBT yang tersebar di seluruh Indonesia, yang  mayoritas berada di area terisolir, menuju pusat beban di perkotaan.

Suplai listrik hijau tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, termasuk proyek hijau Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi dan  kebutuhan daya untuk Stasiun Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Mengingat, hingga Juli 2025 ini, tercatat 4.186 unit SPKLU yang tersebar di 2.789 titik.
 

Baca juga: 

Danantara Fasilitasi Kolaborasi Pertamina dan PLN Kembangkan Energi Panas Bumi



(Ilustrasi SPKLU. Foto: Dok PLN)

Dorong penambahan SPKLU

Nasrullah menyampaikan bahwa pemerintah juga telah menetapkan target penambahan SPKLU secara bertahap melalui Keputusan Menteri ESDM No. 24 tahun 2025. Dalam kebijakan tersebut ditetapkan kalau pembangunan SPKLU ditargetkan mencapai 62.918 unit pada 2030.

Dalam rangka mendukung tercapainya target dalam Kepmen ESDM No. 24 tahun 2025 tersebut, ENTREV bersama dengan Kementerian ESDM telah menjalankan kampanye penguatan ekosistem di berbagai daerah.

Beberapa daerah yang telah dihelat program kampanye adalah Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali. Kemudian akan diperluas ke Sumatra Utara, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi Selatan.

Bentuk kampanye tersebut meliputi lokakarya kebijakan, pelatihan di SMK dan kegiatan diseminasi informasi lain. Eriell Salim, biasa dia disapa, berharap berbagai kegiatan tersebut akan memberikan dampak yang nyata ke masyarakat terkait kemudahan dan keuntungan menggunakan kendaraan listrik.

"Adopsi KBLBB akan semakin meluas. Sehingga, diperlukan ekosistem pendukung yang solid untuk menopangnya. Kami telah melihat upaya itu dijalankan pemerintah dari hulu hingga hilir," ucap Eriell.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)