Australia dan Singapura Beri Peringatan Terdampak Karhutla di Sumsel

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) Suharyanto. Foto: Dok BNPB

Australia dan Singapura Beri Peringatan Terdampak Karhutla di Sumsel

Media Indonesia • 12 September 2023 16:13

Palembang: Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Sumatra Selatan menyita perhatian pemerintah pusat, bahkan dunia internasional. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bahkan mengingatkan pemerintah daerah untuk memaksimalkan pemadaman karhutla yang bisa mengakibatkan bencana asap.

Sebab, saat ini Australia dan Singapura yang merupakan tetangga telah memberikan 'warning' Indonesia agar tak kembali mengirimkan asap ke negaranya.

"Australia dan Singapura sudah mulai was-was dan memberikan warning karena peningkatan kabut asap di Sumatra, salah satunya Sumsel," beber Suharyanto usai meninjau area lahan terbakar di Sumsel, Selasa, 12 September 2023.

Bahkan Media Singapura, kata dia, telah memberitakan kekhawatiran negara tersebut terhadap karhutla di Indonesia yang potensinya bisa seperti tahun 2015.

Bahkan ia telah meninjau 6 provinsi prioritas penanganan karhutla yakni Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, Riau, Jambi, dan Sumatra Selatan.

"Dari 6 provinsi yang sudah ditinjau satu per satu, memang sudah ada kebakaran, tapi meskipun asapnya luar biasa dan dapat menyeberang ke negara Singapura, saya pastikan untuk kondisi hari ini tidak. Kita juga selalu berupaya agar semakin lama semakin hari di masa masa kemarau dan el nino kebakaran hutan dan lahan bisa di terkendali," terangnya.

Di Sumsel, lanjutnya, ada lahan yang terbakar dan telah teratasi dan tapi ada juga yang sulit dipadamkan, namun secara keseluruhan pemadaman secara masif telah dilakukan.

"Hari ini akan datang bantuan juga penambahan helikopter water bombing dari Riau dan Kalimantan Barat ke Sumsel," ujarnya.

Dua helikopter itu akan membantu pemadaman karhutla di Sumsel. Sebab saat ini di Sumsel hanya ada 3 helikopter water bombing yang beroperasi sementara 2 helikopter lagi terpaksa tidak beroperasi lantaran sedang dalam tahap maintenance. Selain water bombing, BNPB juga akan menggerakkan TMC di Sumsel. 
"TMC juga akan kita geser kembali ke Sumsel. Kalau saat ini TMC masih berada di Jakarta," ucap dia.

Selain itu, BNPB juga memberikan batuan operasional sebesar Rp5 miliar beserta perlengkapan seperti pompa tambahan 200 pasang, APD, selang, tenda posko, pompa apung, alat komunikasi, dan perlengkapan lainnya.

"Sumsel saat ini menjadi prioritas kita karena dari 6 Provinsi ini, daerah lainya telah bisa dikendalikan, hanya tinggal di Provinsi Sumsel. Apalagi saat ini di Sumsel belum ada hujan yang bisa membasahi lahan kering."

Menurutnya, di Agustus 2023 terjadi peningkatan 3.286 titik api di Indonesia. "Untuk di OKI besar juga dilihat dari atas OKI itu lahannya kosong, tapi dilihat akibatnya cukup luas. Memang perlu kerja keras antara Pemprov dan Pemda OKI, Pusat, daerah, TNI, Polri, BPBD, dan lain-lain. OKI mohon jadi catatan, terus saja lakukan waterbombing," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, luasan lahan gambut di OKI itu 600 ribu hektare. Namun hampir semua lahan yang terbakar lahan terbengkalai.

"Tadi saya pantau juga lahan yang terbengkalai itu memang diterbangkalaikan atau tidak ada pemiliknya, itu yang belum diketahui pasti. Untuk itu harapannya kalau bisa ada cara permanen untuk mengatasi karhutla, karena ini kejadian yang berulang," kata Herman.

Ia pun berharap agar bantuan TMC cepat dilakukan di Sumsel. "Harapannya bisa segera dilakukan TMC dan mudah-mudahan dengan TMC bisa meratakan hujan," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)