Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 12 March 2024 17:44
Jakarta: Program pendidikan antirasuah yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada pejabat dinilai tak cukup untuk memberantas korupsi. Perlu ada pemiskinan agar koruptor kapok.
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Agus Sunaryanto mengatakan biaya politik yang tinggi juga memicu kepala daerah mencari peluang mengembalikan modal politik.
“Apalagi pengawas internal atau inspektorat posisi dan perannya lemah mengawasi kepala daerah,” tegas Agus kepada Media Indonesia, Selasa, 12 Maret 2024.
Menurut dia, pemerintah akan kesulitan menghadang korupsi pejabat jika hanya mengandalkan KPK. Dia menilai harus banyak elemen, terutama Presiden dan partai politik, turun langsung dalam pencegahan korupsi.
“Parpolnya membebankan biaya politik ke calon lewat mahar dan lain-lain, ya sulit juga mengharapkan perubahan. Harus ada upaya bangun sistem antikorupsi dan demokrasi di parpol juga,” ujar Agus.
Baca Juga:
KPK Minta Pemikiran Korupsi Sebagai Budaya Disetop |