Pemerintah Harus Hati-hati Sikapi Permintaan Perlindungan Terhadap Eks Marinir

Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono. Dok. Tangkapan Layar

Pemerintah Harus Hati-hati Sikapi Permintaan Perlindungan Terhadap Eks Marinir

Fachri Audhia Hafiez • 23 July 2025 12:17

Jakarta: Wakil Ketua Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono meminta pemerintah berhati-hati dalam menyikapi permintaan perlindungan terhadap eks anggota TNI AL Satria Arta Kumbara. Sebab, Satria pernah menjadi prajurit bayaran militer Rusia.

"Ini harus disikapi dengan sangat hati-hati, agar pemerintah Indonesia tidak terjebak di dalam permasalahan akibat kelalaian dan kehausan seorang mantan serdadu ini," kata Dave kepada Metrotvnews.com melalui keterangan video, Rabu, 23 Juli 2025.

Dave mengatakan Satria sudah gelap mata karena ingin mengejar keuntungan. Satria menggadaikan kemampuannya yang didapatkan dari TNI AL.

"Karena dia gelap mata hanya ingin mengejar keuntungan semata, dengan menggadaikan kemampuan yang dia dapatkan dari TNI AL untuk berjuang demi kepentingan negara lain," ujar Dave.

Baca Juga: 

Kemenlu Masih Pantau Eks-Marinir TNI yang Jadi Tentara Bayaran Rusia

Dia menambahkan saat ini langkah yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia adalah memfokuskan komunikasi. Kemudian, memikirkan langkah tepat menyikapi permintaan Satria.

"Nah maka ini kita akan terus membuka komunikasi untuk melihat tahap-tahap apa yang pemerintah dapat lakukan ke depannya. Karena dia itu jelas-jelas adalah pelarian. Jadi sudah ada pelanggaran pidana, lalu ikut berperang di negara asing itu adalah pidana kedua," ucap Dave.

Satria Arta menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan Menteri Luar Negeri Sugiono dalam sebuah video yang viral di media sosial. Satria memohon maaf atas ketidaktahuannya yang menyebabkan pencabutan status kewarganegaraan Indonesia.

"Mohon izin Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya," kata Satria.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)