Trump Kembali Desak Israel Batalkan Sidang Kasus Korupsi Netanyahu

Benjamin Netanyahu (Kiri) dan Donald Trump (Kanan). (Kobi Gideon/GPO)

Trump Kembali Desak Israel Batalkan Sidang Kasus Korupsi Netanyahu

Riza Aslam Khaeron • 29 June 2025 12:54

Washington DC: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan pernyataan keras yang mendesak agar proses hukum terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera dihentikan. Melansir Truth Social dan mengutip sejumlah pernyataan Trump yang diunggah pada 29 Juni 2025, Trump menegaskan penolakannya terhadap proses hukum yang sedang berjalan di Israel.

Trump menyoroti besarnya bantuan Amerika Serikat kepada Israel sebagai alasan mengapa ia menentang proses hukum Netanyahu.

"Amerika Serikat setiap tahun menghabiskan miliaran dolar untuk Israel, jauh lebih besar dari negara mana pun, demi melindungi dan mendukung Israel," ujar Trump melalui Truth Social, Minggu, 29 Juni 2025.

Ia juga menilai upaya penuntutan terhadap Netanyahu adalah tindakan yang tidak masuk akal.

"Sangat buruk apa yang mereka lakukan di Israel terhadap Bibi Netanyahu," ujar Trump lagi. Ia menambahkan bahwa Netanyahu adalah pahlawan perang dan perdana menteri yang bekerja sama dengan AS dalam mengatasi ancaman nuklir Iran.

"Ia adalah pahlawan perang dan perdana menteri yang melakukan pekerjaan luar biasa bersama Amerika Serikat untuk menyingkirkan ancaman nuklir berbahaya dari Iran," ujar Trump, dikutip dari unggahan yang sama.

Lebih jauh, Trump menyoroti posisi Netanyahu yang sedang melakukan negosiasi penting dengan Hamas terkait pembebasan sandera.

"Yang lebih penting, saat ini ia sedang dalam proses negosiasi dengan Hamas, yang juga mencakup upaya pemulangan para sandera," ujar Trump melalui Truth Social, 29 Juni 2025.

"Kekacauan dalam sistem peradilan ini akan mengganggu negosiasi dengan Iran maupun Hamas," ujar tambahnya.

Ia menegaskan kembali penolakannya atas proses hukum Netanyahu dengan pernyataan tegas.
 

Baca Juga:
Operasi 'Salted Fish': Militer Israel Dituduh Jadikan Distribusi Bantuan Sebagai Medan Tembak

"Kami tidak akan tinggal diam menghadapi hal ini," ujar Trump dalam pernyataan yang sama, seraya menambahkan, "Biarkan Bibi bekerja. Dia punya tugas besar yang harus dijalankan."

Sebelumnya, pada 26 Juni 2025, Trump juga pernah mengeluarkan pernyataan serupa yang memicu perdebatan di Israel.

"Saya terkejut mendengar bahwa Negara Israel, yang baru saja mengalami salah satu momen terbesarnya dalam sejarah, dan dipimpin kuat oleh Bibi Netanyahu, masih melanjutkan perburuan penyihir yang konyol terhadap Perdana Menteri masa perang mereka!" ujar Trump melalui Truth Social, dikutip PBS News, 26 Juni 2025.

Trump juga meminta agar sidang terhadap Netanyahu segera dihentikan, bahkan menyarankan pengampunan atas jasa Netanyahu terhadap Israel.

"Sidang Netanyahu seharusnya DIBATALKAN, SEGERA, atau Pengampunan diberikan kepada Pahlawan Besar yang telah berbuat begitu banyak untuk negara. Amerika Serikat yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu," ujar Trump, Truth Social, 26 Juni 2025.

Pernyataan Trump tersebut menuai reaksi di Israel. Yair Lapid, pemimpin oposisi, menegaskan bahwa Trump seharusnya tidak ikut campur dalam proses hukum negara lain. 

"Dengan segala hormat untuk Trump, ia seharusnya tidak campur tangan dalam proses hukum di negara independen," ujar Lapid, media Israel, 26 Juni 2025.Namun, adapun beberapa pejabat Israel yang mendukung sikap Trump, salah satunya adalah Gideon Saar, mantan rival Netanyahu yang dulu menantang Perdana Menteri Israel tersebut atas tuduhan korupsinya.

"Ketika presiden Amerika Serikat meminta agar persidangan dibatalkan atau memberikan pengampunan—apakah ada yang bisa mengatakan dia salah?" ujar Saar.

Netanyahu sendiri mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan Trump.

"Saya sangat terharu atas dukungan tulus Anda dan atas dukungan luar biasa Anda untuk Israel dan rakyat Yahudi," ujar Netanyahu kepada Trump, 26 Juni 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)