Korea Selatan. Foto: Unsplash.
Seoul: Bank Sentral Korea Selatan (Korsel) mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 15 tahun. Bank sentral juga menegaskan kembali risiko seputar tekanan inflasi akibat pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan.
Gubernur Bank Sentral Korsel Rhee Chang-yong mengatakan untuk saat ini Bank of Korea (BOK) akan terus mempertahankan kebijakan yang ketat pada suku bunga acuan saat ini sebesar 3,50 persen di tengah inflasi yang tinggi dan kinerja pertumbuhan kuartal pertama yang mengejutkan.
“Ada ekspektasi penurunan suku bunga pada semester kedua, namun ketidakpastian mengenai waktunya kini semakin besar," kata Rhee, dilansir
Channel News Asia, Kamis, 23 Mei 2024.
BOK juga menaikkan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini menjadi 2,5 persen dari 2,1 persen setelah ekonomi terbesar keempat di Asia ini tumbuh pada laju tercepat dalam dua tahun pada kuartal pertama.
Bank tersebut mempertahankan perkiraan inflasi Februari untuk tahun ini sebesar 2,6 persen, karena dampak dari pertumbuhan ekonomi Korsel yang lebih kuat
Inflasi Korsel turun
Data utama inflasi Korsel pada April menunjukkan penurunan untuk pertama kalinya dalam tiga bulan menjadi 2,9 persen. Namun angka tersebut masih di atas tingkat target BOK sebesar dua persen.
Perkiraan median menunjukkan para analis melihat suku bunga acuan akan tetap tidak berubah sepanjang kuartal ketiga sebelum penurunan sebesar 50 basis poin pada kuartal keempat karena beberapa pihak menunda waktu pemotongan setelah data PDB yang lebih kuat dari perkiraan.
Dalam survei April, pandangan konsensus memperkirakan pemotongan sebesar 25 basis poin masing-masing pada kuartal ketiga dan keempat.