Demi Jaga Rupiah, Keputusan BI Pertahankan BI-Rate Dinilai Tepat

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Demi Jaga Rupiah, Keputusan BI Pertahankan BI-Rate Dinilai Tepat

Naufal Zuhdi • 24 April 2025 10:25

Jakarta: Ekonom Senior dan Associate Faculty LPPI, Ryan Kiryanto menyebut bahwa keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan BI Rate di level 5,75 persen merupakan keputusan yang tepat, antisipatif sekaligus preemptif seperti yang sudah diperkirakan. 

"Dengan stance pro stability yang kuat untuk menjaga kestabilan kurs rupiah dan upaya menjaga target inflasi sebesar 2,5 plus minus satu persen di tengah tekanan eksternal yang masih kuat, terutama pasca Presiden AS Donald Trump menaikkan secara serempak tarif resiprokal kepada sejumlah  negara (termasuk Indonesia) terkait bea masuk barang-barang ekspor mereka ke AS," kaga Ryan dikutip Kamis, 24 April 2025.

Dengan ritme ketidakpastian eksternal yang berkelanjutan, ia memprediksi rupiah masih akan mengalami kerentanan terhadap berbagai sentimen negatif. Apalagi, ditambah dengan pernyataan International Money Foundation (IMF) yang kemarin menurunkan outlook pertumbuhan PDB Indonesia untuk 2025 ini dari sebelumnya 5,1 persen ke 4,7 persen. 

"Diyakini keputusan BI yang forward looking dan tetap akomodatif dari sisi pro stabilitas dan pro pertumbuhan bisa diterima secara komprehensif oleh para pelaku pasar dan dunia usaha," ungkapnya.
 

Baca juga: 

Dibuka Melempem, Rupiah Masih 'Takut' Lawan Kedigdayaan Dolar AS



(Ilustrasi rupiah. Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah)

Jaga nilai tukar rupiah

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE), Mohammad Faisal mengatakan bahwa BI mempertahankan BI-Rate dengan melihat dua faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor domestik.

"Di mana kalau melihat eksternal memang ada tekanan eksternal yang bakal mempengaruhi atau yang membuat rupiah lebih volatile," kata Faisal saat dihubungi.

Tapi di sisi lain, Faisal menyebut adanya pertimbangan domestik. Apabila suku bunga dinaikkan, ia menilai hal itu akan semakin memberikan tekanan terhadap ekonomi domestik yang sekarang sudah ada tekanan yang sangat besar sehingga dikhawatirkan malah lebih memperlambat pertumbuhan ekonomi.

"Jadi suku bunga tidak dinaikkan tapi juga tidak diturunkan tetapi dipertahankan. Karena kalau diturunkan akan mempengaruhi nilai tukar rupiah nantinya," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)