Tangkapan layar video viral Anggota DPRD Gorontalo Fraksi PDIP ingin rampok uang negara. Instagram
Media Indonesia • 20 September 2025 13:40
Gorontalo: Sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Wahyudin Moridu, yang berujar berencana merampok uang negara melalui dana perjalanan dinas viral di media sosial.
Menyikapi viralnya video berdurasi 1 menit 5 detik itu, Badan Kehormatan (BK) DPRD Gorontalo menggelar rapat dini hari dan menjanjikan putusan sanksi dalam waktu satu pekan. Video yang diduga direkam pada Juni 2025 itu menunjukkan Wahyudin Moridu dari Fraksi PDIP sedang berada di dalam mobil bersama seorang wanita.
Dalam kondisi yang diduga kuat mabuk, ia dengan jelas memperkenalkan dirinya dan menyatakan maksudnya untuk menggunakan dana perjalanan dinas ke Makassar untuk merampok uang negara.
"Hari ini kita menuju ke Makassar, menggunakan uang negara. Kita rampok saja uang negara ini, kan. Kita habiskan saja. Biar negara ini semakin miskin," ujar Wahyudin dalam video tersebut.
Tidak lama setelah video viral dan memicu kemarahan publik, Wahyudin menyebarkan permohonan maaf melalui akun media sosialnya. "Apa pun yang saya lakukan di video itu saya akui salah dan tidak mencerminkan etika seorang pejabat publik. Atas kejadian ini saya mohon maaf beribu-ribu maaf kepada seluruh rakyat Gorontalo,” tulisnya.
Bahkan ia juga membuat video klarifikasi dan permintaan maaf didampingi istrinya, dan mengaku sangat menyesali perbuatannya. Merespons hal ini, Badan Kehormatan DPRD Gorontalo menggelar rapat klarifikasi Sabtu, 20 September. Dalam konferensi pers seusai rapat, Ketua BK menyampaikan sejumlah pengakuan mengejutkan dari Wahyudin.
Pertama, Wahyudin mengaku tidak sadar bahwa dirinya sedang direkam. Kedua, ia menyatakan sedang dalam kondisi tidak sadar atau mabuk berat akibat mengonsumsi minuman keras dari malam hingga keesokan harinya saat berangkat ke bandara. Ia mengeklaim tidak mengetahui alasan mengucapkan kata-kata kontroversial tersebut.
Yang tak kalah mencengangkan, terungkap bahwa video tersebut diduga direkam dan disebarkan oleh wanita yang mendampinginya. Menurut pengakuan Wahyudin kepada BK, wanita tersebut kerap memaksanya untuk menikahinya.
"Perempuan ini perempuan jadi, hati-hati bapak-bapak. Kalau saya orang yang serius juga, kalau minta kawin saya kawin," ujar Ketua BK menirukan konteks pembicaraan.
Wakil Ketua BK, Umar Karim, menegaskan kasus ini akan segera masuk ke persidangan BK dan ditargetkan telah memiliki putusan pada pekan depan. "Kalimat-kalimat yang dikeluarkan oleh terduga itu sangat berat. Kalau cuma soal perselingkuhan itu hal yang biasa, tapi 'kita miskinkan negara'? Ini sangat berat," tegasnya.
Meski masih menganut asas praduga tak bersalah, BK menyatakan potensi sanksi berat sangat mungkin diberikan, mulai dari sanksi etik hingga potensi pemberhentian. BK juga akan mengonfirmasi kebenaran perjalanan dinas tersebut ke Pimpinan Dewan dan Bendahara, serta tidak menutup kemungkinan memanggil wanita dalam video untuk dimintai keterangan.
"Kami meminta kepada rakyat Gorontalo untuk memberikan kesempatan kepada Badan Kehormatan. Percayalah kami akan menyelesaikan ini secara objektif berdasarkan peraturan perundang-undangan," pungkas Umar Karim.