Kolaborasi Mahasiswa Pertanian dan Kementan, Optimisme Swasembada Pangan Menguat

Ilustrasi. Petani sedang memanen padi. Foto: MI/Ramdani.

Kolaborasi Mahasiswa Pertanian dan Kementan, Optimisme Swasembada Pangan Menguat

M Rodhi Aulia • 27 February 2025 19:10

Jakarta: Sejumlah rektor dan mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia berkumpul di Kementerian Pertanian untuk membahas tantangan dan solusi menuju kemandirian pangan nasional. Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi akademisi dan mahasiswa dalam mendorong inovasi serta peran generasi muda dalam pertanian.

“Kemarin, saya berdiskusi dengan 41 Rektor dan BEM Fakultas Pertanian dari seluruh Indonesia. Mereka adalah masa depan pertanian kita! Bersama, kami berbicara tentang tantangan, harapan, dan langkah nyata menuju kemandirian pangan Indonesia,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam akun Instagram pribadinya yang dikutip, Kamis, 27 Februari 2025.

Amran menegaskan bahwa pertanian bukan sekadar sektor ekonomi, tetapi kunci ketahanan bangsa. Ia menilai mahasiswa sebagai calon pemimpin harus memiliki keberanian untuk berinovasi, berkontribusi, dan membawa pertanian Indonesia menuju daya saing global.

“Swasembada pangan bukan mimpi, ini adalah misi! Dengan kerja sama, ketegasan, dan keberanian, kita bisa wujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia,” ujar Amran.

Baca juga: Jelang Ramadan, Pasokan dan Pengawasan Harga Pangan Diperkuat

Mahasiswa Soroti Pentingnya Kebijakan Berbasis SDM

Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Muhammad Tafiqul Siregar, mengungkapkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga terkait dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian. Menurutnya, Indonesia tidak boleh lagi bergantung pada impor pangan.

“Tetapi juga pada peningkatan kualitas sumber daya manusia pertanian agar Indonesia tidak lagi bergantung pada impor pangan,” jelas Tafiqul.

Senada dengan itu, Nursolihin, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura, menyoroti respons cepat pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menghadapi berbagai permasalahan pertanian. Menurutnya, kepemimpinan yang sigap sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan swasembada pangan.

“Kami berharap kebijakan swasembada pangan benar-benar bisa menjadi solusi dalam menangani krisis pangan di Indonesia,” ujarnya.

Tantangan Daerah dan Harapan Mahasiswa

Salah satu tantangan besar dalam ketahanan pangan disampaikan oleh Gregori, Ketua BEM Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana (NTT). Ia menyoroti kondisi pertanian di wilayahnya yang masih menghadapi kendala akses dan kebijakan yang belum sepenuhnya berpihak pada petani lokal.

“Sebagai anak NTT, saya berterima kasih karena aspirasi mahasiswa dan masyarakat bisa didengar serta diimplementasikan dalam kebijakan pertanian nasional,” katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)