Ilustrasi bansos. Dok. MI
Media Indonesia • 3 January 2024 17:45
Jakarta: Pengamat politik dari Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai bagi-bagi bantuan sosial (bansos) menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 rentan disalahgunakan. Pasalnya, ada anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Sebenarnya bansos atau program hari ini itu, jelang pemilu ini rentan, apalagi yang bertarung ini anak Presiden. Jadikan sekarang yang lebih masif ini bukan Prabowo (capres Prabowo Subianto) atau Gibran tapi yang lebih banyak berkampanye itu sambil bagi sembako bagi pupuk murah justru Presiden Jokowi,” ujar Pangi kepada Media Indonesia, Rabu, 3 Januari 2024.
Pangi mempertanyakan siapa yang hendak menjadi wakil rakyat di masa mendatang, apakah Jokowi atau anaknya Gibran. Pangi mengatakan sebaiknya masyarakat bukan diberikan sembako melainkan program kebijakan kesehatan murah hingga akses pendidikan murah.
“Bagaimana listrik tidak naik, pajak tidak naik. Kita juga berpikir bagaimana agar gaya hidup tidak meroket seperti ini. Nah, termasuk kita ingin rakyat itu sederhana, barang-barang yang dibeli itu tidak mahal bukan bagi-bagi sembako,” tegas dia.
Menurut dia, program bagi-bagi bansos harus agar tidak ada penyalahgunaan untuk politik elektoral. “Jadi potensi abuse of power memenangnakan capres tertentu itu berbahaya. Itu harus dihentikan dan dimulai lagi usai pemilu beres,” ujar dia.
Baca Juga:
Diduga Ada Aliran Dana Tambang Ilegal ke Parpol, Menko Polhukam: Harus Diusut Tuntas |