Kondisi Warga Jaksel Korban Penyekapan di Myanmar Memprihatinkan

Yohana, keluarga korban TPPO di Myanmar. Foto: Medcom/Vania.

Kondisi Warga Jaksel Korban Penyekapan di Myanmar Memprihatinkan

Vania Liu • 12 August 2024 15:30

Jakarta: SA, 27, korban kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, disebut dalam kondisi memprihatinkan. Hal tersebut diungkapkan Yohana, 35, yang merupakan keluarga korban.

“Kabar terakhir dia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Dia bilang saat menelpon saja dalam keadaan tangan diborgol dan berada di dalam toilet yang besarnya hanya selangkah,” ungkap Yohana, di Bareskrim Polri, Senin 12 Agustus 2024.

Yohana mengatakan bahwa SA mengaku bahwa dirinya disiksa menggunakan beberapa benda. Seperti, senjata atau tongkat golf.

“Iya, dia disiksanya karena tidak membayar tebusan yang diminta,” pungkas Yohana.
 

Baca juga: Tangani TPPO, Korban Mesti Diberdayakan

Menurut Yohana, pihak keluarga mendapatkan kabar terbaru dengan menghubungi nomor telepon Indonesia yang dimiliki SA. Biasanya, SA hanya diberikan kesempatan memberikan kabar ke keluarga dua sampai tiga hari sekali.

Dia menjelaskan SA bekerja di luar negeri karena dijanjikan oleh inisial R mendapatkan gaji sebesar Rp150 juta setiap bulannya. Namun, SA disebut ditempatkan di Thailand, bukan Myanmar.

Setelah sampai di Thailand, ia melakukan perjalanan kembali untuk sampai ke lokasi dirinya bekerja. SA menuju lokasi tidak sendirian. Ia diantar dengan tiga orang WNA yang berasal dari India. 

Setelah 12 jam perjalanan, SA sudah tidak berada di Thailand lagi. Namun, dirinya sudah sampai di Myanmar dan disekap. SA dimintai uang sebesar Rp478 juta agar dapat pulang ke Indonesia dengan selamat. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)