Peserta Kongres NasDem Usul Sistem Pemilu Kombinasi Terbuka dan Tertutup

Anggota Steering Committee (SC) Kongres III Partai NasDem, Martin Manurung. Medcom.id/Fachri

Peserta Kongres NasDem Usul Sistem Pemilu Kombinasi Terbuka dan Tertutup

Fachri Audhia Hafiez • 26 August 2024 17:52

Jakarta: Para peserta Kongres III Partai NasDem mengusulkan kombinasi sistem pemilihan umum (pemilu) secara proporsional terbuka dan tertutup. Usulan itu menggema di sidang komisi yang berlangsung tertutup dan akan dijadikan hasil rekomendasi kongres.

"Tadi disuarakan kawan-kawan adalah tentang sistem pemilu. Nah ini menarik. Karena sistem pemilu itu selama ini seperti seakan-akan terjebak antara perdebatan antara sistem pemilu tertutup dan sistem proporsional terbuka," kata Anggota Steering Committee (SC) Kongres III Partai NasDem, Martin Manurung, di Jakarta Convention Center (JCC), Senin, 26 Agustus 2024.

Martin mengatakan terdapat kelebihan dan kekurangan dari sistem proporsional terbuka. Kelebihannya memberi kesempatan kepada semua orang untuk bisa menjadi calon anggota legislatif dan berkompetisi.

Namun, lanjut dia, pada saat yang sama praktik pemilu terbuka menutup peluang bagi sejumlah kelompok. Mulai para pekerja partai yang memang selama ini menjadi ujung tombak dalam melakukan kegiatan-kegiatan kepartaian.

Lalu, merugikan akademisi, tokoh masyarakat adat, masyarakat marjinal, serta para aktivis sosial. Mereka akan kalah kuat dengan kontestan yang punya modal besar.

"Maka sangat kecil harapannya untuk bisa memenangkan pertarungan, jika berhadapan katakanlah, dengan caleg-caleg yang memiliki modal besar atau yang sudah popularitasnya tinggi seperti kalangan artis atau misalnya untuk keluarga kepala daerah," jelas dia.

Martin mengungkapkan terdapat usulan sebanyak 70 persen dari kursi DPR dikontestasikan secara terbuka. Lalu persentase yang didapatkan oleh partai dalam sistem pemilu proporsional terbuka, dijadikan proporsi bagi partai untuk menentukan sisa yang tidak dipertandingkan itu.

"Jadi misalnya seperti NasDem, pada pemilu saat ini mendapatkan 9 koma sekian persen atau katakanlah 10 persen, maka dari 30 persen kursi DPR yang tidak dipertandingkan itu jadi kalau 580 kursi DPR berarti 10 persennya itu kan, 5,8 kali 3 maka dia ada sekitar 17 kursi yang akan ditentukan secara party list. Nah kira-kira seperti itu," jelas Martin.
 

Baca Juga: 

DPP NasDem Sampaikan Laporan Pertanggungjawaban


Sisa kursi yang akan ditentukan secara proporsional tertutup bisa diatur lebih lanjut oleh undang-undang. "Ada afirmasi untuk siapa saja misalnya tadi penyandang disabilitas dan lain sebagainya," ujar Martin.

Usulan rekomendasi lainnya, yakni terkait pengawasan bantuan sosial (bansos). Bansos kerap dipolitisasi dan dikeluarkan untuk kepentingan tertentu.

"Nah ini yang menjadi suara dari kawan-kawan di daerah juga, agar NasDem bisa, melalui Kongresnya ini merekomendasikan dan menyuarakan. Bahkan memperjuangkan agar bansos hanya dipergunakan atau hanya diluncurkan pada saat keadaan darurat nasional," ujar Martin.

Lalu, NasDem didorong merekomendasikan sejumlah langkah di sektor penegakan hukum. Sebab, penegakan hukup kerap dijadikan sebagai alat menyandera politik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)