2.154 Personel Kawal Demo Nelayan di Kawasan Monas

Personel Polri melakukan apel untuk melayani massa unjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakpus.

2.154 Personel Kawal Demo Nelayan di Kawasan Monas

Fachri Audhia Hafiez • 18 December 2025 08:36

Jakarta: Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 2.154 personel gabungan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat Solidaritas Nelayan Indonesia dan sejumlah elemen massa di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Desember 2025. Pengamanan dipastikan mengedepankan pendekatan humanis.

"Kami siap melayani para pengunjuk rasa dan mengedepankan profesionalisme serta sikap persuasif di lapangan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 18 Desember 2025.
 


Ribuan personel tersebut merupakan gabungan dari unsur Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, hingga Polsek jajaran. Petugas disebar di sejumlah titik strategis di sekitar Monas untuk mengantisipasi gangguan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas), serta kepadatan lalu lintas.

Susatyo menegaskan bahwa seluruh personel yang bertugas tidak dibekali senjata api. Ia meminta para peserta aksi untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan mematuhi aturan hukum yang berlaku.

"Sampaikan pendapat dengan santun, tidak merusak fasilitas umum, tidak membakar ban bekas, tidak melawan petugas keamanan, dan taat pada aturan yang berlaku," ujar Susatyo.

Aksi unjuk rasa yang dijadwalkan dimulai pukul 09.00 WIB ini membawa sejumlah tuntutan krusial. Massa dari Solidaritas Nelayan Indonesia mendesak pemerintah untuk meninjau kembali rencana kebijakan naturalisasi kapal asing yang dinilai berdampak negatif bagi nelayan lokal.

Selain itu, massa juga menyuarakan penolakan terhadap kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) serta beberapa isu sektor kelautan lainnya.


Ilustrasi demo. Foto: Dok. Medcom.id.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat dan pengguna jalan untuk menghindari kawasan Monas dan sekitarnya guna menghindari kemacetan. Adapun rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan secara situasional.

"Rekayasa arus kendaraan akan diberlakukan secara situasional jika terjadi lonjakan jumlah massa atau gangguan keamanan di lapangan," pungkas Susatyo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)