Merespons Data PMI Manufaktur Indonesia, Rupiah Loyo

Ilustrasi. Foto: MI/Susanto

Merespons Data PMI Manufaktur Indonesia, Rupiah Loyo

Annisa Ayu Artanti • 4 November 2024 16:25

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih melemah pada penutupan perdagangan Senin sore.

Mengacu data Bloomberg, Senin, 4 November 2024, rupiah melemah 20 poin atau, 0,13 persen menjadi Rp15.752 per USD. Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 36 poin atau 0,23 persen menjadi Rp15.750 per USD.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah pada awal pekan ini merespons data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Oktober 2024 masih berada di level kontraksi 49,2 sama seperti bulan sebelumnya.

"PMI tersebut telah menunjukkan kontraksi sejak Juli 2024, dimulai dari level 49,3, dan menurun lebih jauh ke 48,9 pada Agustus," jelas dia.

Dengan demikian, sektor manufaktur nasional telah mengalami kontraksi selama empat bulan berturut-turut.

 
Baca juga: 

Rupiah Keok Hadapi Dolar AS



Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi
 

PMI Indonesia

Sebelumnya, pada Juni, PMI masih berada di level ekspansif di atas 50, yakni 50,7.

Lalu, laporan S&P Global menunjukkan bahwa sektor manufaktur Indonesia mengalami penurunan marginal dalam operasional selama Oktober 2024. Kemudian terus mengalami penurunan pada sisi produksi, permintaan baru, dan ketenagakerjaan sejak September.

"Penurunan ini disebabkan oleh rendahnya aktivitas pasar, yang dalam beberapa kasus dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik, membuat klien bersikap waspada dan menahan aktivitas," jelas dia.

"Ketidakpastian geopolitik menyebabkan penurunan permintaan ekspor baru selama delapan bulan berturut-turut, baik di pasar domestik maupun internasional," imbuh dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)