Pembunuhan Perempuan Terborgol di Cisauk Sudah Direncanakan

Tangerang: Polda Metro Jaya mengungkap pembunuhan perempuan berinisial APSD, 22, yang jasadnya ditemukan dengan tangan terborgol di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten, telah direncanakan para pelaku. Alasannya, pelaku dendam karena ditagih utang Rp1,1 juta yang diunggah di status WhatsApp korban. 

Hal tersebut muncul setelah dilakukan rekonstruksi atau reka ulang terhadap kasus pembunuhan tersebut dengan menghadirkan ketiga pelaku berinisial RRP, 19; IF, 21; dan AP, 17 di lokasi tempat kejadian perkara (TKP). 

"Sudah merencanakan, jadi sebelum korban datang para pelaku sudah merencanakan perbuatan tersebut," ujar Kanit 4 Resmob Polda Metro Jaya, AKP Charles R.V. Bagaisar, Selasa, 22 Juli 2025.
 

Baca:  Adegan 25 hingga 40 Ungkap Cara Pelaku Eksekusi Wanita Terborgol di Cisauk

Charles menambahkan, pelaku RRP yang memiliki niat melakukan pembunuhan itu pun mengajak IF dan AP, yang juga menjadi pelaku tersebut. Maka, RRP pun merencanakan niat jahat tersebut dengan mengundang korban ke rumahnya dengan alasan ingin melunaskan utangnya.

"Jadi RRP ini telah menyiapkan pisau, gunting dan borgol yang tersimpan di kursi di teras rumahnya. Selain karena utang, pelaku RRP yang menjadi otak pelaku itu pun ingin menguasai barang milik korban," jelasnya.

Charles memastikan selama rekontruksi itu didapatkan fakta jika korban meninggal setelah dilakukan penusukan dan penggorokan oleh para pelaku. Akibat perbuatannya, ketiga pelaku dijerat Pasal 340 KUHP dan 339 KUHP dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi pembunuhan seorang perempuan berinisial ASDP, 22, yang jasadnya ditemukan dengan tangan terborgol di Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten. Sebanyak 75 adegan diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

Dalam reka ulang itu, para pelaku melakukan pembunuhan pada adegan 25 sampai 40. Adegan itu bermula dari korban dibekap hingga tangannya diborgol. Dalam adegan itu, para pelaku melakukan eksekusi berupa pemerkosaan dan pembunuhan terhadap korban.