7 Cara Efektif Mendeteksi Dini Bullying pada Remaja

Ilustrasi perundungan. Foto: Medcom.id.

7 Cara Efektif Mendeteksi Dini Bullying pada Remaja

Putri Purnama Sari • 18 November 2025 17:44

Jakarta: Kasus tragis menimpa Muhammad Hisyam, seorang siswa SMP di Tangerang Selatan (Tangsel), yang menjadi korban bullying hingga meninggal dunia. Kasus ini kembali membuka mata masyarakat tentang betapa seriusnya kekerasan di lingkungan pendidikan

Peristiwa ini bukan hanya memberi duka bagi keluarga korban, tetapi juga alarm keras bagi orang tua, sekolah, dan masyarakat untuk lebih peka terhadap tanda-tanda perundungan pada remaja.

Bullying bukan sekadar ejekan atau candaan berlebihan. Pada remaja, bullying dapat memengaruhi kesehatan mental, sosial, hingga keselamatan fisik. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah dampak fatal seperti kasus yang baru-baru ini terjadi.
 

Baca juga: Puan Sebut Perundungan di Sekolah Sudah Darurat karena Terus Berulang

Cara Deteksi Dini Bullying di Kalangan Remaja

Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa tanda dan cara deteksi dini bullying yang perlu diperhatikan.

1. Perubahan Perilaku yang Tiba-Tiba

Remaja yang mengalami bullying biasanya menunjukkan perubahan sikap seperti menjadi lebih pendiam atau menarik diri, terlihat murung atau mudah marah, hingga kehilangan minat terhadap kegiatan favorit.

Jika perubahan ini terjadi secara mendadak, orang tua dan guru perlu lebih waspada karena bisa jadi ini adalah tanda bullying.

2. Enggan Pergi ke Sekolah

Tanda seorang siswa mengalami bullying yang paling umum adalah sering meminta izin tidak masuk, mengeluh sakit perut atau pusing, terutama di pagi hari, hingga tampak cemas setiap kali waktu sekolah tiba. Ini bisa menjadi sinyal bahwa lingkungan sekolah terasa tidak aman bagi mereka.

3. Luka Fisik yang Tidak Jelas Penyebabnya

Korban bullying fisik bisa menyembunyikan penyebab luka karena takut atau malu. Sebagai orang tua, coba perhatikan bila anak pulang dengan memar, barang-barang pribadi sering rusak atau hilang, hingga seragamnya sobek atau kotor. Penjelasan yang tidak konsisten ini sering kali menjadi tanda bahaya.

4. Perubahan Pola Makan dan Tidur

Stres akibat bullying dapat memengaruhi kondisi fisik, misalnya sulit tidur, mimpi buruk, hingga nafsu makan menurun atau justru berlebihan. Gangguan ini bisa memburuk jika tidak ditangani segera.
 
Baca juga: Perundungan di SMPN 19 Tangsel: Lima Siswa Diperiksa Polisi

5. Penurunan Prestasi Akademik

Ketakutan dan tekanan emosional membuat remaja sulit berkonsentrasi. Hal ini bisa terlihat dari nilai pelajaran yang menurun dan tidak mengerjakan tugas sekolah. Lingkungan tidak aman membuat mereka kehilangan motivasi belajar.

6. Tanda-Tanda Cyberbullying

Dengan tingginya penggunaan media sosial, bullying tidak hanya terjadi di sekolah. Ciri-cirinya meliputi:
  • Tiba-tiba menghapus akun media sosial.
  • Tampak gelisah setelah membaca pesan.
  • Menjauh dari gadget atau justru bersembunyi saat menggunakannya.
Waspadai tanda ini, karena cyberbullying sama berbahayanya dengan bullying fisik.

7. Mengungkapkan Keinginan untuk Sendiri atau Putus Asa

Tanda ketujuh ini adalah tanda paling serius. Cobalah perhatikan bila remaja mengatakan tidak punya teman, merasa tidak berharga, bahkan mengungkapkan keinginan menyakiti diri.

Perlu intervensi segera dari profesional jika tanda ini muncul agar kasus bullying tidak lagi menelan korban jiwa.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)