Dolar Menguat Tipis Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Dolar Menguat Tipis Jelang Rilis Data Ekonomi AS

Eko Nordiansyah • 18 November 2025 08:38

New York: Dolar AS menguat tipis pada Senin, 17 November 2025, diperdagangkan stabil menjelang rilis data ekonomi penting AS setelah berakhirnya penutupan pemerintah. Federal Reserve mengadakan pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini bulan depan.

Mengutip Investing.com, Selasa, 18 November 2025, Indeks Dolar yang melacak greenback terhadap sekeranjang enam mata uang lainnya, diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi ke level 99,282, memantul setelah penurunan mingguan.

Dolar menunggu rilis data penting

Fokus minggu ini akan tertuju pada berbagai rilis data AS untuk mendapatkan petunjuk tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia tersebut, dengan laporan penggajian non-pertanian September yang sangat diperhatikan akan dirilis pada Kamis.

Hal ini menyusul berakhirnya penutupan pemerintah AS, yang telah menunda rilis berbagai data, sehingga menghilangkan kejelasan bagi pasar maupun pejabat The Fed tentang kesehatan ekonomi terbesar dunia tersebut.

"Dalam minggu ketika kita akhirnya akan mulai melihat rilis data AS, penting untuk dicatat bahwa hasil keputusan suku bunga The Fed berikutnya pada Desember terlihat lebih baik dengan peluang penurunan sebesar 50 persen," kata analis di ING, dalam sebuah catatan.

"Artinya, dolar mungkin tidak perlu menguat terlalu banyak setelah risalah FOMC yang dirilis Rabu ini dan dapat mengambil isyarat dari laporan ketenagakerjaan Kamis," lanjut mereka

"Pengulangan pesan The Fed baru-baru ini mereka tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga lebih lanjut dan beberapa ketidakpastian mengenai posisi suku bunga kebijakan netral mungkin sedikit positif bagi dolar," tambah ING.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Euro mundur dari level tertinggi, yen melemah

Di Eropa, EUR/USD diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah ke 1,1601, turun dari level tertinggi dua minggu yang terlihat minggu lalu. Rangkaian rilis penting berikutnya untuk euro adalah PMI kilat untuk November pada Jumat.

"Ingat, data ini telah bertahan cukup baik dan menunjukkan bisnis mungkin belajar untuk hidup dengan lingkungan internasional yang tidak pasti di sini," tambah ING.

GBP/USD diperdagangkan 0,1 persen lebih rendah ke 1,3162, dengan sterling sedikit stabil setelah fluktuasi tajam yang terlihat pada akhir pekan lalu di tengah berita Menteri Keuangan Rachel Reeves tidak berencana untuk menaikkan tarif pajak penghasilan dalam anggaran mendatang.

Di Asia, USD/JPY menguat 0,1 persen ke 154,68, setelah data sebelumnya menunjukkan ekonomi Jepang mengalami kontraksi pada kuartal ketiga dengan penurunan tahunan sebesar 1,8 persen, lebih lemah dari kuartal sebelumnya tetapi sedikit lebih baik dari perkiraan median penurunan sebesar 2,5 persen.

Secara kuartalan, PDB turun 0,4 persen, sedikit lebih kecil dari perkiraan para ekonom, tetapi tetap menunjukkan hilangnya momentum. Kontraksi ini didorong oleh melemahnya ekspor yang mencerminkan dampak tarif AS yang baru-baru ini diberlakukan. Konsumsi swasta hanya berkontribusi sedikit terhadap pertumbuhan dan hanya naik sedikit karena tekanan inflasi yang terus-menerus dihadapi oleh rumah tangga.

USD/CNY diperdagangkan 0,1 persen lebih tinggi ke level 7,1045. Sementara AUD/USD menguat 0,1 persen ke level 0,6534.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)