Asisten head coach Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) Jazilul Fawaid. Foto: Medcom.id/Fachri.
Fachri Audhia Hafiez • 24 January 2024 13:41
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut seorang Kepala Negara boleh berkampanye dan memihak pada pemilihan umum (pemilu). Pernyataan Jokowi tersebut dinilai bentuk kepanikan.
"Pernyataan itu menunjukkan tanda kepanikan," kata Asisten head coach Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (AMIN) Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Januari 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengatakan bahwa rakyat sudah cerdas memaknai setiap pernyataan elite termasuk presiden. Pernyataan akan dianggap rakyat untuk melanggengkan kekuasaan.
"Jadi, rakyat akan memandang bahwa keberpihakan presiden itu pasti tujuannya untuk melanggengkan kekuasan pihak tertentu," ujar Jazilul.
Baca juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Anies: Negara Tidak Diatur Pakai Selera |