Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.
Jakarta: Rupiah naik pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah naik setelah laju dolar AS tertahan dengan keyakinan The Fed bakal menahan suku bunga ketimbang melakukan kenaikan.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, 22 Mei 2024, naik 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.979 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.999 per USD.
Laju mata uang dolar AS tertekan setelah yield treasury Amerika Serikat (AS) untuk 10 tahun terkoreksi 0,004 persen. Begitu juga dengan yield treasury AS untuk 30 dan lima tahun yang menhalami koreksi.
Melansir
Yahoo Finance, Rabu, 22 Mei 2024, pergerakan dolar AS terhadap mata uang lainnya, sebagian besar bergerak mendatar menjelang libur Memorial Day AS minggu depan.
Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan ia perlu melihat data inflasi yang baik selama beberapa bulan lagi sebelum ia merasa nyaman mendukung pelonggaran kebijakan moneter.
Namun Waller tidak berspekulasi suku bunga mungkin perlu dinaikkan lagi agar permintaan cukup melemah guna mengurangi tekanan harga lebih lanjut, dengan mengatakan data inflasi terbaru meyakinkan dan kemungkinan kenaikan suku bunga sangat rendah.
Ketua Fed Atlanta Raphael Bostic memperingatkan agar tidak menurunkan suku bunga terlalu cepat. The Fed, katanya, perlu berhati-hati dalam menyetujui penurunan suku bunga pertamanya untuk memastikan hal tersebut tidak memengaruhi belanja terpendam di kalangan bisnis dan rumah tangga, dan menempatkan bank sentral pada posisi di mana inflasi mulai memantul.
"Pembicara The Fed mengendalikan pasar, dan sejauh ini mereka belum mengatakan apa pun yang tidak diharapkan para pelaku pasar keuangan. Kecuali ada kejutan dari risalah FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal), kemungkinan minggu ini akan tetap menjadi minggu yang cukup tenang," kata Helen Give, pedagang Valas, di Monex USA di Washington.
The Fed Kesampingkan kenaikan suku bunga
Ketua Fed Jerome Powell, dalam konferensi persnya setelah The Fed mempertahankan suku bunga stabil awal bulan ini, juga mengesampingkan kenaikan suku bunga.
Investor akan mengamati data pada Kamis dari pelacak upah yang dinegosiasikan oleh Bank Sentral Eropa dan Indeks Manajer Pembelian zona euro yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang siklus moneter di kawasan euro.
"Di tengah kurangnya katalis data ekonomi minggu ini, kisaran perdagangan telah menyempit di pasar mata uang. Namun dolar tetap pada pijakan yang kuat, didukung oleh tingginya pesan jangka panjang dari pejabat Fed," kata Kepala Strategi Pasar, di Corpay di Toronto Karl Schamotta.