Pelemahan Rupiah di Momen Idulfitri Disebut Hal yang Wajar

Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.

Pelemahan Rupiah di Momen Idulfitri Disebut Hal yang Wajar

Media Indonesia • 15 April 2024 22:27

Jakarta: Berdasarkan data Google Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp16.009 per USD hingga saat ini, Senin, 15 April 2024.
 
Merespons hal tersebut, ekonom Ibrahim Assuabi mengatakan pelemahan rupiah terhadap dolar AS diakibatkan karena libur nasional sebagai dampak dari Hari Raya Idulfitri yang hampir selama dua minggu.
 
"Tidak ada penawaran sama sekali pada saat data ekonomi Amerika bagus, kemudian komentar dari salah satu pejabat bank sentral negara bagian di Amerika, Kashkari mengatakan bahwa inflasi tinggi kemungkinan bank sentral menahan untuk menurunkan suku bunga," kata Ibrahim saat dihubungi pada Senin, 15 April 2024.
 
"Kemudian tensi geopolitik yang panas di Eropa dan Timur Tengah membuat dolar menguat sampai 106, kemudian tidak ada perlawanan dari dalam negeri karena kondisi libur. Sehingga wajar kalau seandainya rupiah ini menyentuh di atas Rp16 ribu," tambah dia.
 
Akan tetapi, sambung Ibrahim, pada saat nanti pembukaan pasar besok, Selasa, 16 April 2024, Bank Indonesia (BI) kemungkinan besar akan melakukan intervensi.
 
"Kita melihat BI ini mempunyai cukup modal untuk melakukan intervensi di pasar transaksi obligasi dan valuta asing (valas). Kemudian, data ekonomi pun yang seharusnya dirilis minggu-minggu ini dari Indonesia, itu pun tidak ada rilis sama sekali sehingga sangat wajar kalau pelemahan rupiah ini terjadi di saat-saat libur nasional Idulfitri," jelas dia.
 

Baca juga: Duh! Konflik Iran-Israel, Subsidi BBM Bisa Bengkak hingga Rp250 Triliun
 

Dampak konflik Iran-Israel ke Indonesia kecil

 
Di sisi lain, Ibrahim menyebut penyerangan Iran terhadap Israel beberapa waktu lalu juga membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di negara-negara Asia seperti Korea, Jepang, dan Tiongkok mengalami pelemahan.
 
"Tetapi dampak ke Indonesia kemungkinan melemah, tetapi pelemahannya terhadap IHSG. Sementara terhadap rupiah tidak terlalu signifikan, karena di dalam negeri sendiri sudah cukup bagus ekonominya," ungkap dia.
 
Adapun penyerangan Iran ke Israel terhadap pelemahan IHSG dan rupiah yang tidak terlalu signifikan disebabkan karena mudik massal yang terjadi saat Idulfitri kemarin naik cukup tinggi sampai 10 kali lipat.
 
"Hal itu membuktikan konsumsi masyarakat Indonesia cukup bagus. Dan kemungkinan besar di selasa besok BI akan melakukan intervensi sehingga kalau seandainya rupiah melemah pun melemahnya tidak terlalu tajam, dan untuk mencapai level Rp16 ribu kemungkinan besar itu hanya sesaat dan akan turun lagi," tutur dia.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)