Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini. Dok Medcom
Indriyani Astuti • 18 February 2024 15:55
Jakarta: Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengakui bahwa Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) belum akurat. Sebab, ada kontroversi mengenai salah input dan konversi antara foto C.Hasil dengan angka hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS).
Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan KPU harus mengevaluasi Sirekap secara menyeluruh. KPU tidak profesional jika tidak serius menyiapkan Sirekap.
"Bisa disebut sebagai kesengajaan untuk membuat Sirekap tidak berfungsi baik. Artinya ada kegagalan dalam mengelola Sirekap akibat tidak berkapasitasnya penyelenggara pemilu," ujar Titi saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 18 Februari 2024.
Titi menuturkan mestinya ada evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggara dan tata kelola penyelenggaraan Pemilu 2024. Evaluasi jangan hanya menjelang ujung proses Pemilu 2024. Titi juga menyinggung anggaran Pemilu 2024 yang cukup besar. Total anggaran pemilu yang dikucurkan pemerintah mencapai Rp 71,3 triliun.
"Semua pihak abai dan lalai. Karut marut-administrasi pemilu di tengah anggaran pemilu yang bombastis harus dievaluasi serius," ujarnya.
Baca juga: KPU Didesak Segera Evaluasi Sirekap |