KPK Setuju Rencana Prabowo Pakai Uang Koruptor untuk Pengadaan Smartboard

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendukung komitmen Presiden Prabowo Subianto yang berencana pakai uang koruptor untuk pengadaan smartboard atau Panel Interaktif Digital (PID) di seluruh sekolah Indonesia. Karena para koruptor sejatinya telah mengambil uang negara.

“KPK mendukung penuh komitmen Presiden untuk mengoptimalkan asset recovery (pengembalian kerugian keuangan negara), karena memang salah satu akibat dari tindak pidana korupsi adalah kerugian negara, bahkan kerugian ekonomi,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo saat dikonfirmasi di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa, 18 November 2025.
 

Budi menjelaskan KPK saat ini terus berupaya memulihkan keuangan negara dari setiap penanganan perkara. Khususnya melalui penyitaan sejumlah aset pada tahap awal penyidikan. 

“Tentunya penyitaan aset itu tidak hanya untuk kebutuhan proses pembuktian, tetapi sekaligus menjadi langkah awal yang positif untuk asset recovery nantinya,” jelas Budi.

Dia menjelaskan penyitaan aset tersebut nantinya dapat berlanjut pada tahap lelang bila perkara telah inkrah atau berkekuatan hukum tetap. “Dari hasil lelang itu lah yang kemudian masuk ke kas negara, masuk ke dalam siklus APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara),” kata Budi.


Juru bicara KPK Budi Prasetyo. Foto: Metrotvnews.com/Candra Yuri Nuralam.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan mengejar para koruptor di Indonesia. Kepala Negara berkomitmen menggunakan uang mereka untuk menunjang kebutuhan fasilitas pendidikan di tanah air, seperti Panel Interaktif Digital (PID).

“Semua uang-uang koruptor kami kejar. Nanti maling-maling kami akan kejar semua itu, supaya anak-anak kita pintar-pintar," kata Prabowo pada 17 November 2025.