Balik Arah, Rupiah Malah Ditutup Melemah ke Rp16.339 per USD

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Balik Arah, Rupiah Malah Ditutup Melemah ke Rp16.339 per USD

Eko Nordiansyah • 6 March 2025 17:36

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau berbalik arah menjadi lemah pada perdagangan sore hari ini. Mata uang Garuda tak mampu menjaga penguatan yang dialami pada pembukaan perdagangan tadi.

Mengacu data Bloomberg, Kamis, 6 Maret 2025, rupiah merosot 27 poin atau 0,17 persen menjadi Rp16.339 per USD dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp16.312 per USD.

Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah hingga 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.325 per USD dibandingkan perdagangan sebelumnya di posisi Rp16.310 per USD.

Adapun berdasarkan data kurs referensi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat alias Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) yakni Rp16.315 per USD. Rupiah menguat dari hari sebelumnya sebesar Rp16.371 per USD.
 

Baca juga: 

Indonesia Terkena Dampak Perang Dagang, Seberapa Parah?



(Ilustrasi rupiah. MI/Rommy Pujianto)

Kekhawatiran tarif Trump

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sebagian besar mata uang, terbebani oleh prospek pertumbuhan yang tidak pasti. Hal ini didorong oleh kekhawatiran tentang dampak tarif terhadap inflasi dan ekonomi.

Investor sekarang mulai memperhitungkan potensi kontraksi AS secara langsung, dengan pedagang di pasar prediksi Kalshi saat ini menyiratkan peluang 42 persen terjadinya resesi ekonomi AS tahun ini.

Mengutip data Yahoo Finance, Kamis, 6 Maret 2025, indeks dolar, dengan euro sebagai komponen terbesarnya, turun 1,2 persen menjadi 104,29 dan mencapai titik terendah sejak 8 November.

Sementara, euro naik ke level tertinggi empat bulan terhadap dolar AS, karena prospek pertumbuhan Eropa membaik setelah Jerman mengusulkan dana infrastruktur senilai 500 miliar euro (sekitar USD531 miliar), yang berpotensi mengimbangi ketegangan perdagangan global.
 
Euro naik empat persen minggu ini, menuju minggu terbaiknya sejak November 2022, naik lagi setelah pengumuman Selasa malam dari partai-partai yang berharap untuk membentuk pemerintahan Jerman berikutnya dari dana baru yang direncanakan dan perombakan aturan pinjaman.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)