APBN Ogah Nanggung Beban Utang Kereta Cepat, Menkeu Purbaya: Itu 'Urusannya' Danantara!

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Metrotvnews.com/Kautsar Widya Prabowo.

APBN Ogah Nanggung Beban Utang Kereta Cepat, Menkeu Purbaya: Itu 'Urusannya' Danantara!

Husen Miftahudin • 11 October 2025 08:56

Bogor: Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak ikut menanggung beban utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

Ia mendorong agar penyelesaian pembiayaan proyek strategis itu dilakukan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).

"Kalau ini kan dibuat Danantara kan ya, kalau dibuat Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp80 triliun atau lebih," kata Purbaya dalam acara Media Gathering Kemenkeu 2025 di Bogor, dikutip dari Antara, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Menkeu menerangkan, pemerintah tidak ingin seluruh beban proyek infrastruktur kembali ditanggung negara. "Karena kalau enggak ya semuanya kita lagi, termasuk dividennya. Jadi ini kan mau dipisahin swasta sama government," tegas dia.
 

Baca juga: Soal Restrukturisasi Utang Kereta Cepat, Rosan: Masih Negosiasi dengan Tiongkok
 

Siapkan dua skema penyelesaian utang


Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria sebelumnya menyampaikan pihaknya telah menyiapkan dua skema penyelesaian utang kereta cepat, yaitu dengan mengambilalih infrastrukturnya dan menyuntikkan dana tambahan.

"Apakah kemudian kita tambahkan equity yang pertama atau kemudian memang ini kita serahkan infrastrukturnya sebagaimana industri kereta api yang lain, infrastrukturnya itu milik pemerintah. Nah ini dua opsi ini yang kita coba tawarkan," kata Donny.

Pada dasarnya, disampaikan Dony proyek tersebut memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan bagi masyarakat, dengan memangkas waktu tempuh. Saat ini pula jumlah penumpang KCIC terus mengalami peningkatan yakni mencapai 30 ribu penumpang per hari.

"Tapi dari satu sisi kita juga memperhatikan keberlanjutan daripada KAI itu sendiri. Karena KCIC ini sekarang bagian daripada KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik," kata dia.


(Kereta Cepat Whoosh. Foto: dok Whoosh)
 

Negosiasi restrukturisasi utang sedang berlangsung


Sementara, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan, proses negosiasi untuk restrukturisasi utang proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sedang berlangsung.

Negosiasi dilakukan dengan pemerintah dan perusahaan mitra dari Tiongkok guna menyepakati struktur pembiayaan baru yang lebih berkelanjutan.

"Iya, sedang berjalan (restrukturisasi) dengan pihak Tiongkok, baik dengan Pemerintah Tiongkok (negosiasi) sedang berjalan," kata Rosan.

Dia menerangkan, restrukturisasi utang proyek KCIC tidak sekadar perbaikan jangka pendek, melainkan mencakup reformasi menyeluruh terhadap struktur pembiayaan agar risiko serupa tidak terulang pada masa mendatang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)