Ilustrasi. Foto: Freepik via linkumkm.id
Jakarta: Perkembangan teknologi digital memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk bertransaksi. Namun, hal ini juga membuka celah bagi kejahatan siber. Salah satu ancaman terbesar adalah pencurian data pribadi yang dapat digunakan untuk penipuan hingga peretasan akun.
Berdasarkan pemaparan dalam Media Gathering BCA dan Jaringan Prima, Rabu, 27 Agustus 2025, berikut langkah-langkah untuk melindungi data pribadi dari kejahatan seperti ini:
1. Waspada terhadap wifi publik
Hindari penggunaan wifi publik untuk mengakses layanan finansial atau menginput data penting karena memiliki risiko yang tinggi. Jaringan terbuka seperti Wi-fi publik, sangat memungkinkan pihak lain untuk menyusup dan merekam aktivitas penggunanya. Jika terpaksa, hindari melakukan transaksi perbankan atau transaksi lainnya yang melibatkan data rahasia.
2. Gunakan kata sandi yang kuat
Kebanyakan pengguna memakai kata sandi yang sederhana atau sama untuk berbagai akun. Hal ini memudahkan peretas masuk ke banyak layanan sekaligus melalui kata sandi yang sama. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol dengan jumlah minimal 12 karakter, serta aktifkan autentikasi ganda (2A). Pastikan juga untuk selalu memperbarui kata sandi minimal enam bulan sekali untuk menghindari pembobolan akun secara sekaligus.
(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
3. Hati-hati dengan SMS, email dan aplikasi palsu
Kini modus
phising sangat beragam, mulai dari SMS undangan, tautan promosi, hingga aplikasi yang disisipkan malware. Pastikan untuk selalu memeriksa sumber pesan, alamat pengirim, dan URL situs sebelum mengklik atau memasukkan data pribadi ke dalamnya.
4. Perbarui sistem dan aplikasi
Laptop maupun ponsel yang tidak diperbarui rentan terhadap serangan digital.
Patch keamanan yang dikeluarkan penyedia sistem operasi atau aplikasi, penting untuk menutup celah kemungkinan yang bisa dimanfaatkan oleh peretas.
5. Edukasi dan kesadaran digital
Keamanan juga bergantung pada penggunanya. Literasi digital mulai dari mengenali modus penipuan, menguji kredibilitas informasi sampai membiasakan diri untuk memeriksa keamanan perangkat adalah kunci untuk menghindari
pencurian data. (
Aulia Rahmani Hanifa)