Polisi bersiaga di lokasi penabrakan mobil di Vancouver, Kanada, 26 April 2025. (Anadolu Agency)
Vancouver: Sebanyak 11 orang tewas dan lebih dari 20 lalinnya terluka setelah seorang pengemudi menabrakkan kendaraannya ke kerumunan peserta festival budaya Filipina di Vancouver, Kanada, pada Sabtu, 26 April 2025 malam. Kepolisian setempat menegaskan insiden ini bukan aksi terorisme melainkan “tragedi korban massal” yang menjadi “hari tergelap dalam sejarah kota.”
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat di kawasan E 41st Avenue dan fraser, lokasi Festival Lapu Lapu yang merayakan budaya Filipina.
Seorang tersangka berusia 30 tahun, Kai-Ji Adam Lo, ditangkap di tempat kejadian dan didakwa dengan delapan tuduhan pembunuhan tingkat dua. Kepala Polisi Steve Rai menyatakan tersangka memiliki riwayat interaksi dengan layanan kesehatan mental namun menolak mengungkap detail lebih lanjut.
Kronologi dan respons otoritas
Saksi mata Yoseb Vardeh, pemilik truk makanan di lokasi, melaporkan pengemudi melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/jam secara sengaja menabrak kerumunan usai pertunjukan budaya.
“Pengemudi berusaha melarikan diri, namun ditangkap oleh orang-orang di sekitarnya,” ujar Vardeh, dikutip dari Independent, Senin, 28 April 2025.
Polisi menemukan SUV hitam dengan bagian depan hancur di TKP. Korban, yang semuanya merupakan pria dan wanita muda, dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi beragam. Festival tersebut digelar untuk memperingati Hari Lapu Lapu di British Columbia, menghormati pahlawan nasional Filipina yang melawan kolonialisme Spanyol.
Dukungan untuk korban dan komunitas Filipina
Perdana Menteri Kanada Mark Carney menyatakan “belasungkawa terdalam” atas insiden ini dan mengapresiasi respons cepat petugas. Pemimpin Partai NDP Jagmeet Singh dan Walikota Vancouver Ken Sim turut menyampaikan dukungan bagi keluarga korban dan komunitas Filipina yang berduka.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengonfirmasi Konsulat Jenderal Filipina bekerja sama dengan otoritas Kanada dalam penyelidikan. Sejumlah pemimpin dunia termasuk Raja Charles III juga menyampaikan belasungkawa.
Polisi Vancouver masih menyelidiki motif serangan, sementara pihak berwenang berjanji mengevaluasi protokol keamanan untuk acara publik di masa depan.
Masyarakat setempat mengadakan vigili untuk mengenang korban yang sebagian besar merupakan anggota komunitas Filipina-Kanada. (
Muhammad Adyatma Damardjati)
Baca juga:
Penabrakan di Vancouver Tewaskan 11 Orang, Tersangka Didakwa Pembunuhan