Polda Sumbar Temukan Baju Terakhir Gadis Penjual Gorengan

Anjing pelacak Polda Sumbar menemukan baju terakhir yang dikenakan Nia Kursia Sari. MI/Yose Hendra

Polda Sumbar Temukan Baju Terakhir Gadis Penjual Gorengan

Media Indonesia • 12 September 2024 08:27

Padang: Penyelidikan atas kasus pembunuhan gadis penjual gorengan, Nia Kurnia Sari, 18, menemui perkembangan baru. Polisi menemukan baju terakhir yang dikenakan korban, Selasa, 10 September, berkat bantuan unit anjing pelacak K-9 dari Polda Sumatra Barat.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, mengungkapkan penemuan baju tersebut terjadi di sekitar lokasi tempat jenazah Nia ditemukan terkubur tanpa busana.

"Kami menurunkan K-9 untuk mencari barang bukti baru dari kasus ini, dan hasilnya, baju terakhir korban berhasil ditemukan," kata Iptu Reggy, Rabu, 11 September 2024.
 

Baca: Sakit Hati jadi Motif Pegawai Minimarket Tusuk Rekan Kerja hingga Tewas
 
Ia juga menambahkan bahwa selain baju, pihak kepolisian tengah melacak kemungkinan adanya barang bukti lain yang bisa memperjelas kejadian tragis tersebut.

"Kami masih terus mendalami penyelidikan dan penyidikan, dengan harapan dapat segera mengungkap pelaku di balik peristiwa ini," jelasnya.

Kasus kematian Nia Kurnia Sari, warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, masih menjadi misteri setelah jasadnya ditemukan dalam kondisi terkubur tanpa busana pada Minggu, 8 September 2024.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, menjelaskan korban sempat dinyatakan hilang sejak Jumat, 6 September 2024. Nia yang biasa berjualan gorengan untuk membantu perekonomian keluarganya, hilang saat sedang menjalankan rutinitas hariannya.

"Setelah beberapa hari dinyatakan hilang, kami menemukan jasad Nia terkubur di sekitar kawasan rumahnya," ungkap AKBP Ahmad Faisol Amir.

Tim gabungan menemukan beberapa barang milik korban seperti gorengan, peralatan jualan, hingga pakaian yang dikenakannya sebelum menghilang.

Penemuan jenazah korban tidak jauh dari lokasi barang-barang tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Nia menjadi korban kekerasan. Saat ini, jenazah korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk menjalani autopsi, sementara pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk keluarga dan warga yang terakhir kali melihat korban sebelum menghilang.

"Kami menunggu hasil autopsi untuk memperjelas penyebab kematian korban, dan kami berupaya keras mengungkap pelaku di balik tragedi ini," pungkas Ahmad Faisol.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)