Saham-saham AS Variatif Imbas Pemangkasan Suku Bunga Fed

Gubernur The Fed Jerome Powell. Foto: Xinhua/Hu Yousong.

Saham-saham AS Variatif Imbas Pemangkasan Suku Bunga Fed

Ade Hapsari Lestarini • 8 November 2024 07:44

New York: Saham-saham di Amerika Serikat (AS) berakhir bervariasi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Investor mempertimbangkan pemangkasan suku bunga baru dari Federal Reserve bersamaan dengan kemenangan pemilihan presiden Donald Trump.

Melansir Xinhua, Jumat, 8 November 2024, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,59 poin, atau 0,00 persen menjadi 43.729,34. S&P 500 naik 44,06 poin atau 0,74 persen menjadi 5.973,1. Indeks Komposit Nasdaq naik 285,99 poin atau 1,51 persen menjadi 19.269,46.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan layanan komunikasi dan teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,92 persen dan 1,83 persen. Sementara itu, sektor keuangan dan industri memimpin penurunan dengan masing-masing kehilangan 1,62 persen dan 0,60 persen.

Seperti yang diantisipasi, The Fed menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada Kamis, sehingga turun ke kisaran 4,5 persen hingga 4,75 persen.

Namun, bank sentral menghapus pernyataan kebijakannya Komite Pasar Terbuka Federal telah memperoleh keyakinan yang lebih besar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen. Sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kecepatan dan jumlah penurunan suku bunga di masa mendatang.

Sebaliknya, pernyataan kebijakan tersebut berbunyi: "Komite menilai risiko untuk mencapai sasaran ketenagakerjaan dan inflasi secara kasar seimbang".

 

Baca juga: Kemenangan Trump Bisa Meningkatkan Risiko Ekonomi Global



Ilustrasi. Foto: Freepik
 

Menanti kebijakan Fed


Perhatian sekarang tertuju pada apa yang mungkin diisyaratkan oleh Ketua The Fed Jerome Powell mengenai kebijakan mendatang, terutama dengan kembalinya Trump yang mungkin berarti periode kenaikan suku bunga yang lebih lama.

Pada Kamis, pasar tetap optimistis setelah kemenangan Trump, dengan pemotongan pajak perusahaan yang diusulkannya dan rencana deregulasi yang memicu harapan akan pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan harga saham.

Dalam berita perusahaan, Arm Holdings naik lebih dari empat persen dalam reli teknologi, meskipun perkiraan pendapatannya tidak memenuhi ekspektasi untuk pertumbuhan yang didorong oleh kecerdasan buatan, sementara Qualcomm tetap stabil setelah melampaui proyeksi laba dan penjualan.

Sementara itu, saham Zillow melonjak 23,77 persen menyusul pertumbuhan penjualan kuartal ketiga perusahaan real estat yang kuat. Lyft juga mencatat kinerja yang kuat, melonjak hampir 23 persen karena perusahaan taksi daring itu melampaui ekspektasi pendapatan dan menaikkan perkiraannya.

Adapun saham AppLovin meroket 46,27 persen setelah pembuat perangkat lunak itu melaporkan hasil kuartal ketiga dan prospek kuartal keempat yang keduanya melampaui ekspektasi analis.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)