Rupiah Berhasil Menguat hingga Akhir Perdagangan Hari Ini

Ilustrasi. Foto: MI/Adam Dwi

Rupiah Berhasil Menguat hingga Akhir Perdagangan Hari Ini

Annisa ayu artanti • 18 November 2024 16:58

Jakarta: Nilai tukar rupiah berhasil mempertahankan penguatannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga penutupan perdagangan sore ini.

Mengacu data Bloomberg, Senin sore, 18 November 2024 rupiah tercatat menguat 17 poin atau 0,11 persen terhadap dolar AS menjadi Rp15.857 per USD.

Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah menguat tipis yakni 4 poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.845 per USD.

 
Baca juga: 

Awali Perdagangan Pekan Ini Rupiah Menguat


Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS sedang melemah pada perdagangan hari ini.

Gubernur Bank Jepang Kazuo Ueda menegaskan kembali bahwa suku bunga akan terus naik secara bertahap jika ekonomi berkembang sesuai dengan prospek bank sentral.

Namun, ia tidak menyebutkan apakah kenaikan akan dilakukan pada bulan Desember, dengan mengatakan BOJ perlu memperhatikan berbagai risiko, termasuk untuk ekonomi AS.


"Hal itu membuat pasar memperkirakan peluang kenaikan seperempat poin sebesar 54 persen pada pertemuan kebijakan berikutnya pada 19 Desember, sedikit berubah dari sebelum pidato tersebut," jelas Ibrahim.


Ilustrasi rupiah. Foto: MI

Menurut Ibrahim, saat Ini adalah kesempatan pertama Kazuo Ueda untuk berbicara langsung tentang kebijakan moneter sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS pada 5 November.

Seperti diketahui, suku bunga turun pada akhir minggu lalu setelah Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato pada hari Jumat memperingatkan pasar tentang kemungkinan intervensi jika yen jatuh terlalu jauh dan terlalu cepat.
 
Selain itu, lanjut Ibrahim pasar sangat ingin mendengar siapa yang akan dipilih Trump sebagai Menteri Keuangan, dengan Howard Lutnick, CEO Cantor Fitzgerald, dan investor Scott Bessent sebagai kandidat utama untuk jabatan tersebut. 
 
Analis umumnya berasumsi kebijakan tarif Trump, pengurangan imigrasi, dan pemotongan pajak yang didanai utang akan bersifat inflasioner, sehingga membatasi ruang lingkup pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve.

Kontrak berjangka menyiratkan peluang 60 persen bahwa Fed akan melonggarkan seperempat poin pada bulan Desember dan hanya memperkirakan pemotongan 77 basis poin pada akhir tahun 2025, dibandingkan dengan lebih dari 100 beberapa minggu yang lalu. Setidaknya tujuh pejabat Fed akan berbicara minggu ini dan para pedagang berasumsi mereka akan bersikap hati-hati terhadap pemotongan yang agresif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)