2 Pegawai KPK Pelaku Pungli Bacakan Permintaan Maaf di Kantor Dewas

Pegawai KPK yang terlibat pungli membacakan permintaan maaf di kantor Dewas KPK. Foto: Medcom.id/Candra Yuri Nuralam.

2 Pegawai KPK Pelaku Pungli Bacakan Permintaan Maaf di Kantor Dewas

Candra Yuri Nuralam • 16 April 2024 15:32

Jakarta: Dua pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Sopian Hadi dan Ristanta menjalankan perintah eksekusi dari Dewan Pengawas (Dewas). Keduanya membacakan permintaan maaf karena terbukti melanggar etik berupa menerima pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan).

"Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan tersebut dan sebagai Insan KPK akan senantiasa bersikap, bertindak, dan atau berbuat sesuai dengan kode etik dan kode perilaku," kata Ristanta dan Sopian saat membacakan permintaan maaf di Kantor Dewas KPK, Selasa, 16 April 2024.

Ristanta dan Sopian merupakan tahanan Lembaga Antirasuah karena menjadi tersangka dalam kasus dugaan penerimaan pungli di rutan. Keduanya menggunakan rompi oranye khas tahanan KPK saat membacakan permintaan maaf tersebut.
 

Baca juga: KPK Cegah Bupati Sidoarjo Bepergian ke Luar Negeri

Permintaan maaf itu akan disiarkan KPK untuk bisa dilihat pegawai lain. Tujuannya, memberikan efek jera dan tidak ada lagi yang berani melanggar etik saat bekerja.

"Dengan ini saya memberikan kuasa kepada Sekretaris Jenderal sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian untuk mengunggah rekaman permintaan maaf ini pada media komunikasi internal KPK," ujar Ristanta dan Sopian.

Permintaan maaf itu juga disaksikan oleh anggota Dewas KPK. Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPK Cahya H Harefa menegaskan permintaan maaf itu wajib dilakukan meski keduanya sudah ditahan.

"Penjatuhan hukuman etik ini sebagai bentuk tindak lanjut KPK mengeksekusi pelanggaran para pegawai," ujar Cahya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)