Realisasi PNBP Capai Rp444 Triliun, Sektor SDA Non-Migas Jadi Kontributor Utama

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara. Foto: dok Kemenkeu.

Realisasi PNBP Capai Rp444 Triliun, Sektor SDA Non-Migas Jadi Kontributor Utama

Husen Miftahudin • 18 December 2025 21:31

Jakarta: Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengungkapkan realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga akhir November 2025 tercatat mencapai Rp444,9 triliun, atau setara dengan 93,27 persen dari target Rp477 triliun.
 
"Sebenarnya PNBP ini targetnya adalah Rp477 triliun, karena kami telah memperhitungkan juga yang namanya dividen BUMN yang disetorkan ke Danantara bukan lagi disetorkan ke APBN, dan itu kira-kira Rp80 triliun," kata Suahasil Nazara, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 18 Desember 2025.
 
Ia menilai capaian tersebut cukup solid di tengah dinamika harga komoditas global yang fluktuatif. Adapun kontribusi terbesar PNBP berasal dari sektor Sumber Daya Alam (SDA) Non-Migas yang menyumbang Rp125,8 triliun, disusul dengan PNBP lainnya sebesar Rp111,9 triliun.
 
Sedangkan PNBP dari Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) tercatat senilai Rp90,9 triliun, SDA Migas sebesar Rp94 triliun, dan Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) sejumlah Rp11,9 triliun.
 
"Kekayaan Negara yang Dipisahkan ini dividen BUMN hanya Rp11,9 triliun karena Rp80 triliunnya disetorkan ke Danantara," ungkap Suahasil menekankan.
 
Ia mengatakan, realisasi PNBP Januari hingga November 2025 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni terkontraksi sebesar 14,8 persen year-on-year (yoy). Selain adanya pengalihan dividen BUMN ke Danantara Indonesia, realisasi PNBP dari sektor migas juga mengalami tekanan dengan kontraksi sekitar 12,4 persen.
 
Menurut Suahasil, penurunan tersebut dipicu oleh pelemahan Indonesian Crude Price (ICP) serta realisasi lifting gas dan minyak bumi yang masih berada di bawah target asumsi makro APBN.
 

Baca juga: Kemenkeu: Naik 4,5%, Setoran Bea Cukai Capai Rp269 Triliun


(Ilustrasi penghitungan APBN. Foto: dok MI)
 

Lifting minyak lebih rendah dari target

 
Per November 2025, realisasi lifting minyak bumi baru mencapai 599,3 ribu barel per hari, lebih rendah dari target 605 ribu barel per hari. Sementara lifting gas bumi tercatat 951,7 ribu barel setara minyak bumi, masih di bawah target 1.005 ribu barel setara minyak bumi.
 
"Lifting minyak buminya ada peningkatan dibandingkan tahun lalu, tapi masih tetap di bawah dari target atau asumsi dasar APBN," ujar Suahasil.
 
Sedangkan sektor mineral dan batu bara (minerba), yang menyumbang 92 persen dari total PNBP SDA Non-Migas, masih mampu tumbuh 0,7 persen yoy.
 
Ia mengatakan pertumbuhan tersebut merupakan dampak implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2025 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
 
"Namun harga dari batu bara itu sendiri mengalami penurunan. Jadi kombinasi dari berbagai hal, termasuk juga kombinasi dari kurs (berdampak pada penurunan penerimaan PNBP dibandingkan tahun lalu)," tutup Suahasil.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Husen Miftahudin)