Rupiah Kembali Merosot ke Level Rp16.200/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Adam Dwi.

Rupiah Kembali Merosot ke Level Rp16.200/USD

Annisa Ayu Artanti • 26 April 2024 10:00

Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini terpantau kembali melemah. Rupiah balik terkoreksi ke level Rp16.200 per USD.
 
Mengacu data Bloomberg, Jumat, 26 April 2024, rupiah terpantau melemah 24 poin atau 0,15 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan kemarin menjadi Rp16.211,5 per USD.
 
Rupiah juga melemah berdasarkan data Yahoo Finance menjadi Rp16.204 per USD. Pada posisi itu, tercatat mata uang Garuda terkoreksi terhadap mata uang Paman Sam sebesar 0,12 persen atau 20 poin.
 
Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah masih berada di level Rp16.184 per USD. Lalu pada hari ini diperkirakan rupiah akan bergerak pada kisaran Rp16.199-Rp16.215 per USD.
 
Melansir Channel News Asia, dolar AS jatuh pada hari Kamis. Dolar AS terombang-ambing setelah data menunjukkan perlambatan tak terduga dalam pertumbuhan ekonomi dan akselerasi inflasi yang tidak sesuai harapan. Hal itu berpotensi membuat kebijakan Federal Reserve menuju suku bunga yang lebih rendah.
 

Baca juga: 

Rupiah Ditutup Tergelincir ke Level Rp16.187/USD

Dolar hanya naik tipis

Kemarin, dolar hanya naik sebentar setelah Departemen Perdagangan melaporkan produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan 1,6 persen pada periode Januari-Maret, lebih lambat dari 2,4 persen yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
 
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa inflasi yang diukur dengan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 3,7 persen pada kuartal pertama, melampaui perkiraan kenaikan 3,4 persen.
 
Kejutan inflasi ini memberikan fokus yang lebih besar dari biasanya pada rilis data indeks harga PCE untuk bulan Maret pada hari Jumat.
 
Seperti diketahui, indeks PCE dan indeks PCE inti yang memperhitungkan harga makanan dan energi merupakan salah satu pengukur perilaku harga yang paling penting bagi Fed.
 
Inflasi tetap berada di atas target inflasi dua persen bank sentral AS.
 
Indeks dolar pun membalikkan sedikit penurunan semalam setelah data tersebut menyebabkan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, mencapai 106,00. Terakhir berada di 105,60, turun 0,21 persen.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)