Ketum PP Muhammadiyah Berharap Umat Muslim Lulus dengan Predikat Insan Bertakwa

Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nasir. Foto: Medcom/Ahmad Mustaqim.

Ketum PP Muhammadiyah Berharap Umat Muslim Lulus dengan Predikat Insan Bertakwa

Media Indonesia • 9 April 2024 21:59

Jakarta: Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan harapan usai Ramadan 1445/2024 berakhir. Haedar berharap umat muslim lulus dengan predikat sebagai insan yang bertakwa.

Ia menjelaskan, takwa merupakan ketaatan kepada Allah SWT yang melahirkan kesalihan pada diri sendiri, keluarga, umat dan bangsa, bahkan pada relasi kemanusiaan. “Takwa bukan sekadar relasi habluminallah tapi juga habluminannas dalam seluruh rangkaiannya,” kata Haedar saat dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 9 April 2024.

Menurut Haedar, menegakkan kebenaran sebagai aktualisasi takwa bisa melalui banyak cara. Mulai dari hal-hal kecil yang berdampak pada diri sendiri, sampai yang lebih luas dengan dampak kebaikan pada semua.

Haedar menjelaskan wujud takwa pada diri seorang mukmin adalah terpatrinya keimanan dalam menjalankan rukun Islam dan memiliki jiwa ihsan dalam berbagai dimensi. Takwa juga dapat diekspresikan dalam perilaku yang lebih operasional seperti menunaikan zakat.

Operasionalisasi takwa, kata Haedar, juga bisa dengan cara menahan marah. Serta, murah dalam memberikan maaf kepada orang lain. 

“Kesimpulannya, takwa adalah puncak kebaikan hidup seorang muslim yang naik tangga dari keislamannya sebagai muslim menjadi mereka yang beriman, kemudian pada tingkat yang hakiki menjadi orang-orang yang takwa,” ungkap Haedar.
 

Baca juga: Mamaafkan Itu Mulia

Menurut Haedar, ibadah puasa yang dijalankan sejatinya adalah untuk membentuk insan al kamil atau manusia yang terbaik. Yakni, memiliki relasi dengan Tuhan, sesama manusia, dan seluruh alam semesta.

Selama Ramadan, umat Islam kemudian mengunci puasanya itu dengan Idulfitri. Idulfitri juga dapat dimaknai sebagai kembali kepada kesucian.

“Maka ketika kaum muslim beridulfitri selain merayakan dengan kebahagiaan dan kegembiraan, tapi juga bagaimana menjadikan puasa itu membekas di dalam kehidupan kita dalam wujud segala variabel ketakwaan,” tutur Haedar.

Haedar memandang, jika lebih dari 2 miliar umat Islam di seluruh dunia berhasil menjadi lulusan terbaik, tentu akan berdampak pada tatanan dunia yang jauh lebih baik untuk kehidupan bersama.

“Melalui Ramadan dan momentum 1 Syawal 1445, diharapkan umat Islam naik kelas ekonominya, serta terlepas dari berbagai problematika sosial, bahkan juga politik yang selama ini umat Islam masih marjinal,” ujar dia. (MI/Ihfa Firdausya)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)