Polri Diminta Berantas Premanisme untuk Menekan Biaya Investasi

Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona.

Polri Diminta Berantas Premanisme untuk Menekan Biaya Investasi

Siti Yona Hukmana • 27 May 2025 15:36

Jakarta: Ekonom UPN Veteran Jakarta sekaligus Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad meminta Polri memberantas premanisme. Kehadiran pelaku premanisme disebut membuat biaya investasi tinggi.

Menurut Tauhid, salah satu syarat ekonomi Indonesia tumbuh tinggi, bahkan lebih dari 5 persen atau target 8 persen adalah mengurangi incremental capital output ratio (ICOR) atau biaya. Saat ini, ICOR Indonesia mencapai 6,4 persen.

"Nah, karena ICOR berhubungan dengan biaya investasi, maka upaya yang harus dilakukan salah satunya memang mengurangi beragam biaya-biaya seperti investasi tadi seperti premanisme pungutan liar (pungli), perizinan, dan sebagainya di luar ketentuan dan melanggar undang-undang," kata Tauhid di Hotel Grandhika Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.

Oleh karena itu, Tauhid mendorong untuk memberikan kepastian dan penegakan hukum terhadap premanisme. Termasuk, mendorong Kepolisian memberantas premanisme yang merajalela di Tanah Air.

"Yang memang merugikan ekonomi dan menjadi salah satu sumber beban ekonomi tinggi," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Premanisme Berkembang hingga Objek Vital, Ada yang Minta Ikut Kelola Limbah


Tauhid mengatakan upaya itu menjadi salah satu langkah yang perlu dilakukan saat ini. Di sisi lain, menurutnya penting juga membangkitkan semangat solidarisme dan kesadaran masyarakat untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Kemudian, dibarengi dengan upaya pemerintah membuka lapangan pekerjaan dan menciptakan lapangan usaha. Sehingga, masyarakat memiliki pekerjaan yang pasti.

"Tidak berpindah menjadi premanisme. Saya kira ini menjadi penting untuk kita kedepankan di masa yang mendatang," ujar dia.

Hal ini disampaikan Tauhid usai menjadi narasumber dalam dialog publik yang digelar Divisi Humas Polri. Diskusi itu bertema Semangat Kebangkitan Menuju Ekonomi Nasional yang Inklusif dan Berkelanjutan Melalui Penguayan Kamtibkas yang Kondusif.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka koordinasi dan komunikasi untuk memperkuat keamanan mengawal kebangkitan nasional. Hadir juga dalam diskusi ini Direktur Pengamanan Objek Vital (Dirpamobvit) Korsabhara Baharkam Polri Brigjen Suhendri.

Lalu, Direktur Utama Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Erik Armundito, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dan Kasubdit III Dittipdium Bareskrim Polri Kombes Dony Alexander. Kemudian, Satker Mabes Polri, Mahasiswa PTIK, Mahasiswa Universitas Pertamina, Mahasiswa Universitas Bakrie, Mahasiswa Universitas Paramadina, dan Mahasiswa Jakarta Bussiness.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)