Harga Emas Dunia Tergelincir, Kilaunya Mulai Meredup

Emas batangan. Foto: Gunay Mutlu/Getty Images.

Harga Emas Dunia Tergelincir, Kilaunya Mulai Meredup

Husen Miftahudin • 15 July 2025 08:49

Chicago: Harga emas dunia sedikit melemah setelah mencapai level tertinggi tiga minggu pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dengan perhatian terfokus pada pembicaraan dagang dan data ekonomi Amerika Serikat (AS), sementara perak naik ke level tertinggi sejak September 2011.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 15 Juli 2025, harga emas spot turun 0,1 persen menjadi USD3.350,97 per ons, setelah mencapai titik tertingginya sejak 23 Juni sebelumnya. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 0,1 persen lebih rendah di USD3.359,1.
 
Adapun, dolar AS mencapai puncaknya hampir tiga minggu, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
 

Baca juga: Harga Emas Melejit di Tengah Ketegangan Perdagangan Tarif Trump


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Lobi tarif Trump

 
Uni Eropa dan Korea Selatan tengah menggodok kesepakatan perdagangan dengan Presiden AS Donald Trump. Trump mengintensifkan perang dagangnya pada Sabtu, dengan mengatakan akan mengenakan tarif 30 persen pada sebagian besar impor dari Uni Eropa dan Meksiko mulai bulan depan, menambahkan peringatan serupa untuk negara-negara lain, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
 
Investor kini menunggu data Indeks Harga Konsumen AS pada Selasa dan laporan Indeks Harga Produsen pada Rabu untuk mendapatkan petunjuk mengenai jalur kebijakan potensial Federal Reserve. Daya tarik emas meningkat dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.
 
Di sisi lain, perak spot stagnan di USD38,36 per ons, mencapai level tertinggi sejak September 2011 di awal sesi perdagangan. Sementara itu, platinum turun 1,5 persen menjadi USD1.378,86 dan paladium turun 1,9 persen menjadi USD1.192,56, setelah mencapai level tertinggi lebih dari delapan bulan sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)