Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Arga Sumantri • 6 May 2025 22:03
Jakarta: Anggota Komisi XII DPR Syarif Fasha khawatir terhadap komitmen politik pemerintah dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Terutama, polusi udara di Jakarta.
Dia menilai tidak adanya political will dari pemerintah di semua level, kabupaten, kota, provinsi, hingga pusat yang berpotensi akan menghambat pencapaian target emisi nol bersih (net zero emission) pada 2060.
"Contoh satu hal, salah satu penyumbang terbesar polusi di DKI adalah transportasi. Kalau di DKI masih ada kendaraan tahun 1978 yang asapnya seperti fogging, bagaimana mungkin kita bisa bicara 2060 bebas emisi?” tanya Syarif dalam keterangannya, Selasa, 6 Mei 2025.
Legislator Fraksi NasDem tersebut menegaskan temuan-temuan semacam itu seharusnya menjadi perhatian IESR sebagai lembaga akademis yang ikut mengawal transisi energi nasional. Tanpa pembatasan ketat terhadap sumber emisi, target net zero emission pada 2060 menjadi tidak realistis.
"Temuan-temuan begini sampaikan, IESR ini kan akademisi. Kalau tidak kita lakukan pembatasan-pembatasan ini, maka mustahil akan tercapai 2060 bebas emisi. Kalau DKI emisinya sudah jauh di bawah ambang batas, berarti Indonesia sudah boleh disebut mencapai 2060 bebas emisi. Kuncinya ada di DKI ini," ujarnya.
Baca juga: Rudianto Lallo Minta Kejagung Benahi Koordinasi Internal |