Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com
Jakarta: Pemberitaan mengenai jadwal pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap pertama menjadi berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com, Sabtu, 14 Juni 2025. Selain itu ada pemberitaan mengenai 12 aplikasi penghasil uang.
Berikut berita paling populer di Kanal Ekonomi Metrotvnews.com:
1. Ini Jadwal Pencairan BSU Rp600 Ribu Jika Sudah Diverifikasi
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan resmi menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap pertama mulai Juni 2025. Bantuan sebesar Rp600 ribu per pekerja (untuk dua bulan yang dibayarkan sekaligus)ini ditujukan bagi karyawan swasta atau buruh dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan yang terdaftar aktif di BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025.
Baca selengkapnya
di sini
2. Ini 12 Aplikasi Penghasil Uang Rp100 Ribu/Hari, Mayan Nih!
Di tengah perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan pemasukan tambahan, hadirnya aplikasi penghasil uang menjadi salah satu alternatif yang dilirik banyak orang. Meski marak beredar aplikasi serupa yang belum jelas legalitasnya, beberapa platform terbukti resmi, terdaftar, dan digunakan secara luas oleh masyarakat.
Baca selengkapnya
di sini
3. Daya Beli Melemah Bikin Orang Indonesia Ramai-ramai Ngutang di Pinjol
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai peningkatan pinjaman
online (pinjol) yang begitu tinggi menjadi cerminan penurunan daya beli masyarakat.
Baca selengkapnya
di sini
4. Alasan Orang Ngutang di Pinjol: Buat Usaha, Tapi Denda Mencekik!
Mayoritas responden dalam kajian yang dilakukan Center of Reform on Economics (Core) Indonesia menunjukkan, pemanfaatan
fintech peer-to-peer (P2P) lending atau pinjaman
online (pinjol) didominasi untuk keperluan usaha. Namun demikian, responden merasa terbebani dengan denda pinjaman.
Baca selengkapnya
di sini
5. Gara-gara Perang Iran-Israel, Harga Emas Bakal Tembus USD3.500 Minggu Depan
Harga emas global kembali menunjukkan ketahanannya sepanjang minggu ini, meskipun sempat terguncang oleh fluktuasi sentimen pasar. Emas tetap menjadi primadona aset lindung nilai, terutama setelah ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran kembali memanas.
Baca selengkapnya
di sini