Ilustrasi: Medcom
Rhobi Shani • 26 November 2025 15:16
Kudus: Seorang anak di bawah umur asal Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus menjadi korban dugaan pemerkosaan usai diberi es teh dari teman yang dikenal lewat media sosial. Saat ini korban tengah hamil usai menjadi korban pemerkosaan.
Kapolsek Gebog, AKP Siswanto, mengatakan kejadian itu terjadi pada pukul 10.10 WIB, Minggu, 18 Mei 2025. Korban yang berusia 16 tahun berjanjian bertemu dengan seorang anak laki-laki berinisial S yang dikenal dari media sosial.
"Anak laki-laki itu mengaku beralamat di Kota Pekalongan. Korban bertemu dengan anak laki- laki tersebut di Terminal Induk Jati Kudus sekitar pukul 11.00 WIB," kata Siswanto di Kudus, Rabu, 26 November 2025.
Siswanto menyebut, sebelumnya laki-laki itu mengajak untuk mengunjungi rumah korban. Namun, korban enggan menerima permintaan itu karena takut dengan orang tua.
"Kemudian korban mengajak anak laki-laki tersebut ke rumah tantenya yang beralamat di Kecamatan Gebog. Setelah sampai di rumah tante korban, anak laki-laki tersebut mengajak masuk ke kamar dan mengajak hubungan intim akan tetapi korban tidak mau," ungkap Siswanto.
Siswanto menerangkan, laki-laki itu kemudian izin untuk keluar membeli sesuatu dan kembali dengan membawa es teh dan memberikan kepada korban. Kemudian, korban tidak sadarkan diri usai meneguk es yang diberikan.
"Setelah korban meminum es teh tersebut, korban tidak sadarkan diri dan tidur. Setelah korban bangun dari tidurnya, anak laki- laki tersebut sudah tidak ada di TKP (Tempat Kejadian Perkara)," beber Siswanto.

ilustrasi. Medcom.id
Korban yang merasa janggal, lanjut dia, kemudian menghubungi laki-laki itu. Namun, nomor handphone tidak bisa dihubungi. Selang beberapa hari, anak laki-laki itu mengakui jika telah mencabuli korban.
"Setelah beberapa bulan, korban merasa kalau perutnya tambah gendut dan telat haid. Kemudian korban mencoba memeriksakan ke bidan desa, ternyata korban positif hamil," ujar Siswanto.
Laki-laki itu tidak mau bertanggungjawab usai mengetahui korban tengah hamil. Atas insiden itu, keluarga korban pun melaporkan perlakuan bejatnya ke pihak kepolisian.
"Keluarga melaporkan kejadian tersebut dan saat ini ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Kudus," ucap Siswanto.