Rupiah Naik Terdorong Lemahnya Data Produsen AS

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.

Rupiah Naik Terdorong Lemahnya Data Produsen AS

Arif Wicaksono • 19 June 2024 16:45

Jakarta: Laju mata uang rupiah berhasil naik terhadap mata uang paman sam. Kenaikan ini karena data produsen Amerika Serikat (AS) turun pada Mei 2024.
 
Pada akhir perdagangan Rabu, rupiah menguat 47 poin atau 0,29 persen menjadi Rp16.365 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya pada Jumat, 14 Juni 2024, sebesar Rp16.412 per USD.
 

baca juga:

Depresiasi Rupiah Picu Produktivitas Daya Saing Industri Melemah


Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan harga produsen Amerika Serikat (AS) secara tak terduga turun pada Mei, dengan indeks harga produsen (PPI) utama turun 0,2 persen setelah naik sebesar 0,5 persen.

Aksi jual tajam terhadap greenback

Harga inti datar, setelah mengalami kenaikan 0,5 persen pada bulan sebelumnya. Hal ini terjadi setelah indeks harga konsumen (CPI) AS Mei lebih lemah dari perkiraan para ekonom, sehingga mendorong aksi jual tajam pada greenback.

"Jika digabungkan, rilis IHK dan PPI kemungkinan besar Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed, juga akan menunjukkan penurunan tekanan harga. Namun optimisme terhadap pendinginan inflasi tidak cukup untuk menahan dolar melemah," tutur Ibrahim dalam analisis hariannya.

Namun pergerakan rupiah juga dipengaruhi oleh data ekonomi AS yang membaik, seperti data pasar tenaga kerja AS yang mulai bangkit pasca krisis akibat pandemi covid-19.
 
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, pasar tenaga kerja di Negeri Paman Sam bertambah 272 ribu pekerjaan nonfarm payroll di Mei, melampaui ekspektasi para ekonom sebesar 180 ribu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)