Penjelasan Salah Satu Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel

?Salah satu nahdliyin, Sukron Makmun, yang bertemu Presiden Israel Isaac Herzog. Foto: Tangkapan layar Youtube Medcom.id.

Penjelasan Salah Satu Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel

Fachri Audhia Hafiez • 21 July 2024 12:44

Jakarta: Salah satu nahdliyin, Sukron Makmun, membeberkan peristiwa pertemuannya dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Dia menegaskan tak ada unsur kesengajaan berangkat dan bertemu Isaac Herzog.

"Oh enggak (sengaja) dong," kata Sukron dalam Crosscheck Face to Face by Medcom.id di akun YouTube Medcom.id, Minggu, 21 Juli 2024.

Kedatangannya bersama empat nahdliyin lainnya disebut terkait dialog antaragama. Menurut Sukron, tidak hanya mereka yang datang bertemu Presiden Israel.

"Ketika kita punya misi sebenarnya begini ya, memang datang awal itu kan untuk dialog antariman antara agama-agama agama abrahamik atau agama samawi, ya tapi juga disitulah kita pengen menyampaikan pesan perdamaian," jelas dia.
 

Baca juga: Geger Pertemuan 5 Kader NU dengan Presiden Israel

Dia juga mengaku baru mengetahui adanya Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM). RAHIM mendadak jadi sorotan usai disebut-sebut terlibat dalam pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel.

Sukron mengaku bertemu Zainul Maarif di salah satu Bandara. Zainul salah satu dari kelima nahdliyin tersebut dan menjabat sebagai Manager Penelitian Domestik di RAHIM.

"Nah kalau mengenai RAHIM ini saya memang enggak tahu sama sekali, RAHIM karena saya ketemu teman-teman itu justru pas di bandara," jelas Sukron.

Selain itu, dia menegaskan bahwa pertemuannya atas nama pribadi. Dia juga telah lengser dari jabatannya Wakil Ketua PWNU Banten.

"Kebetulan memang beberapa hari sebelum saya berangkat itu saya sudah lengser. Karena iya udah selesai (jabatannya)," jelas dia.

Lima tokoh NU diketahui bertemu Presiden Israel Isaac Herzog belum lama ini. Kelima nahdliyin itu adalah Zainul Maarif, Munawir Aziz, Sukron Makmun, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Pertemuan para nahdliyin itu menuai komentar netizen hingga sikap keras Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat luas buntut pertemuan lima nahdliyin dengan Presiden Israel.

"Saya mohon maaf kepada masyarakat luas, ada warga dari kalangan NU yang pergi ke Israel. Saya merasakan hal ini tidak patut dalam konteks suasana yang ada saat ini," kata Gus Yahya, Selasa, 16 Juli 2024.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)