Rupiah Bertengger di Level Rp16.280/USD

Ilustrasi. Foto: dok MI/Rommy Pujianto.

Rupiah Bertengger di Level Rp16.280/USD

Husen Miftahudin • 6 June 2024 09:45

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami penguatan, meski tipis.

Mengutip data Bloomberg, Kamis, 6 Juni 2024, rupiah hingga pukul 09.17 WIB berada di level Rp16.280 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik tilis enam poin atau setara 0,04 persen dari Rp16.286 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, data lowongan pekerjaan di AS yang lemah pada Selasa terjadi hanya beberapa hari setelah lemahnya data indeks manajer pembelian dan penurunan peringkat produk domestik bruto. Lowongan kerja, yang mengukur permintaan tenaga kerja, turun 296 ribu menjadi 8,059 juta pada hari terakhir April, terendah sejak Februari 2021.

"Pelaku pasar fokus pada data JOLTS menjelang laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat, yang diperkirakan menunjukkan 185 ribu lapangan kerja baru tercipta pada Mei, naik dari 175 ribu pada April," tutur Ibrahim.

Namun pasar masih berhati-hati, dengan data nonfarm payrolls yang dirilis pada Jumat akan memberikan isyarat yang lebih pasti mengenai pasar tenaga kerja. The Fed juga akan mengadakan pertemuan minggu depan, dan diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil di tengah sulitnya inflasi AS.

"Alat CME Fedwatch menunjukkan para pedagang terus meningkatkan taruhan mereka pada penurunan suku bunga di September," kata dia.
 

Baca juga: Kian Melemah, Rupiah Tembus Rp16.285/USD
 

Target defisit anggaran di RAPBN 2025 melebar


Pemerintah menetapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2025 atau pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto melonjak ke kisaran 2,45 persen-2,82 persen.

Defisit anggaran yang dirancang tinggi pada 2025 itu mempertimbangkan pemerintahan baru yang akan melanjutkan program-program pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Diketahui, tingkat defisit pada APBN 2025 tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan target defisit tahun ini yang ditetapkan sebesar 2,29 persen dalam APBN 2024, arena presiden selanjutnya mengusung tema keberlanjutan.

Defisit anggaran yang melebar pada 2025 juga mempertimbangkan pembayaran bunga utang yang meningkat. Pembayaran bunga yang meningkat ini yang perlu di-streamline lagi ke depan.

"Jika melakukan belanja dengan sumber utang, sebaiknya belanja modal itu revenue based, artinya secara self finance bisa membayar kembali utang-utang itu tersebut," ungkap Ibrahim.

Selain itu, defisit dan anggaran belanja yang sudah dirancang tinggi oleh pemerintahan saat ini berpotensi mempersempit ruang belanja pemerintahan baru.

Di sisi lain, pemerintahan yang baru harus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 paling lambat tiga bulan setelah dilantik.

Sementara itu, terbuka juga ruang bagi pemerintahan baru untuk melaksanakan APBN Perubahan (APBNP) untuk menyesuaikan belanja sesuai visi misi presiden terpilih.

"Oleh karena itu, penyusunan RAPBN di dalam panitia kerja antara DPR dan pemerintah harus lebih diperjelas, terutama rancangannya harus bisa menyediakan ruang belanja yang lebih lebar bagi pemerintahan mendatang," tutur Ibrahim.

Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan melemah.

"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.270 per USD hingga Rp16.340 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)