Pimpin Jakarta, Pramono Sebut Lebih Senang Jalur Teknokrasi Ketimbang Ngonten

Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto: Metro TV/Dody Soebagio

Pimpin Jakarta, Pramono Sebut Lebih Senang Jalur Teknokrasi Ketimbang Ngonten

Mohamad Farhan Zhuhri • 24 June 2025 12:38

Jakarta: Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung menegaskan lebih memilih jalur teknokrasi dalam menjalankan kepemimpinannya. Ia mengaku tak begitu suka membuat konten khusus terkait kegiatannya di media sosial.

Hal ini disampaikan Pramono merespons survei Litbang Kompas. Sebanyak 12,2 persen responden menilai Pramono kurang aktif turun ke masyarakat. Ia menilai hal ini lantaran dirinya kurang tampil di media sosial (medsos).

"Saya enggak (mau ngonten) lah, saya kerja saja. Saya lebih senang teknokrasi, saya bukan orang yang kemudian terlalu banyak tampil di sosmed, enggak," ujar Pramono di Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat, dikutip Selasa, 24 Juni 2025. 

Ia mengaku sejumlah aktivitasnya sebagai gubernur memang sengaja tidak seluruhnya disebarluaskan melalui media sosial. Hal itu bukan berarti kontennya tidak baik, tapi ia memilih bekerja secara nyata.

"Saya lebih senang kerja real. Kamu kan lihat sendiri sehari-hari dengan saya," kata dia kepada wartawan.
 

Baca juga: Satu Jakarta Sejuta Cerita

Pramono mengaku tidak mempermasalahkan pihak yang menganggap dirinya kurang aktif turun ke masyarakat. Nyatanya, kata dia, tidak semua aktivitasnya bisa dilihat publik. 

"Hari ini aja turun tiga tempat. Rumah sakit, ini (Lapangan Cendrawasih), nanti ke Srengseng, bahkan juga pasti ada yang kegiatan tertutup yang saya lakukan," ungkap dia.

Survei Litbang Kompas mencatat 57 persen responden puas dengan kinerja Pramono di Jakarta. Ada 7,5 persen yang mengaku sangat puas. Sementara, 12,2 persen responden menilai Pramono kurang turun ke masyarakat.

Survei itu dilakukan melalui wawancara tatap muka ini diselenggarakan pada 10-14 Juni 2025. Sebanyak 400 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jakarta. 

Tingkat kepercayaan survei ini 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar 4,9 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)