Wall Street Boncos setelah Cetak Rekor

New York: Indeks saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street melemah pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB) setelah menguat pada Jumat ketika Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengindikasikan penurunan suku bunga pada September kemungkinan besar terjadi tetapi belum pasti.
 
Mengutip Xinhua, Selasa, 26 Agustus 2025, indeks Dow Jones Industrial Average turun 349,27 poin, atau 0,77 persen, menjadi 45.282,47. Indeks S&P 500 merosot 27,59 poin, atau 0,43 persen, menjadi 6.439,32. Indeks Komposit Nasdaq merosot 47,243 poin, atau 0,22 persen, menjadi 21.449,29.
 
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor barang konsumsi dan kesehatan memimpin penurunan dengan masing-masing turun 1,62 persen dan 1,44 persen.
 
Sementara itu, sektor jasa komunikasi dan energi memimpin penguatan dengan masing-masing naik 0,44 persen dan 0,26 persen.
 

Baca juga: Saham Berjangka AS Stabil usai Wall Street Melonjak

(Ilustrasi Wall Street. Foto: iStock)
 

Fed diramal pangkas 25 bps di September

 
Perusahaan pialang besar, termasuk Barclays, BNP Paribas, dan Deutsche Bank, kini memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada September.
 
Pedagang berjangka dana The Fed memperkirakan peluang penurunan suku bunga pada September sebesar 84 persen, menurut FedWatch Tool dari CME Group.
 
Data untuk Agustus yang akan dirilis sebelum pertemuan The Fed pada 16-17 September masih dapat memengaruhi kebijakan The Fed. Data harga konsumsi pribadi AS, yang akan dirilis pada hari Jumat, dianggap sebagai tolok ukur inflasi pilihan The Fed.
 
Di sisi lain, data harga produsen AS yang lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu menimbulkan beberapa pertanyaan tentang kepastian penurunan suku bunga.