Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.617 per USD Sore Ini

Ilustrasi. Foto: Dok MI

Rupiah Ditutup Melemah ke Rp16.617 per USD Sore Ini

Eko Nordiansyah • 29 October 2025 16:25

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan. Rupiah sudah melemah dari dolar AS sejak pembukaan perdagangan  pagi tadi.

Mengutip data Bloomberg, Rabu, 29 Oktober 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.617 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sembilan poin atau setara 0,05 persen dari posisi Rp16.612 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.615 per USD. Rupiah menguat dua poin atau setara 0,01 persen dari Rp16.617 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.631 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.622 per USD.



(Ilustrasi. MI/Ramdani)

Penyebab rupiah melemah

Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede mengatakan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sentimen investor yang menunggu hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.

“Kurangnya sentimen global dan domestik yang kuat juga berkontribusi terhadap terbatasnya pergerakan mata uang,” ucapnya dilansir dari Antara di Jakarta, Rabu, 29 Oktober 2025.

Saat ini, fokus pasar disebut tetap tertuju pada pertemuan FOMC mendatang yang dijadwalkan diumumkan malam ini. Menurut dia, investor telah sepenuhnya memperhitungkan estimasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis points (bps).

Mengutip Anadolu, pasar tenaga kerja AS yang melemah secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir dan inflasi berada di bawah ekspektasi memperkuat potensi Federal Reserve (The Fed) akan terus memangkas suku bunga hingga tahun 2026.

Tercatat, inflasi September AS naik 0,3 persen, lebih rendah dari perkiraan di sekitar 0,4 persen. Secara year on year (yoy), inflasi naik menjadi 0,3 persen, di bawah perkiraan yang sebesar 4,1 persen.

Begitu pula inflasi inti hanya naik 0,2 persen, dibandingkan perkiraan 0,3 persen. Secara yoy, inflasi turun ke tiga persen dibandingkan perkiraan bertahan di angka 3,1 persen.

Terkait lapangan kerja non pertanian AS, hanya meningkat 22 ribu pada Agustus 2025, di bawah harapan. Selanjutnya, lapangan kerja di sektor swasta menurun 32 ribu pada September, bertentangan dengan estimasi peningkatan. Adapun tingkat pengangguran naik dari 4,2 persen menjadi 4,3 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)