Korupsi Whoosh, Pengondisian Pengadaan Jadi Modus Penjualan Tanah Negara

Juru bicara KPK Budi Prasetyo. Foto: Metrotvnews.com/Candra.

Korupsi Whoosh, Pengondisian Pengadaan Jadi Modus Penjualan Tanah Negara

Candra Yuri Nuralam • 18 November 2025 12:28

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut adanya tanah milik negara dijual dalam pengadaan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh). Modus rasuah itu merupakan bentuk pengondisian dalam pengadaan.

"Artinya negara membeli kembali yang sebetulnya tanah itu adalah milik negara. Modus-modus seperti ini masih terus didalami terkait dengan pengkondisian-pengkondisian dalam proses pengadaan lahannya begitu," kata juru bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa, 18 November 2025.

Budi enggan memerinci proses penjualan aset negara dalam proyek ini. Sejumlah pihak sudah diperiksa penyelidik.

"Termasuk itu, kami masih terus mendalami informasi-informasi yang kami peroleh baik di lapangan maupun dari permintaan keterangan kepada para pihak," ucap Budi.

Baca juga: Korupsi Whoosh, KPK Dalami Pihak yang Mengetahui Soal Pengadaan Lahan

Kasus ini masih pada tahap penyelidikan. KPK terfokus mencari peristiwa pidana dalam perkara ini.

Sebelumnya, KPK membeberkan informasi terbaru soal penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Dugaan korupsinya terjadi pada pengadaan lahan.

"Jadi begini. Yang kami ketahui, ini sedikit mungkin, karena ini masih penyelidikan, materinya itu terkait dengan lahan sebetulnya, jadi bukan masalah prosesnya, terkait dengan pembebasan lahan," kata pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin, 10 November 2025.

Asep enggan memerinci lokasi lahan yang diduga dikorup. KPK menduga ada kenaikan harga yang disengaja oleh sejumlah orang dalam pengadaan lahan ini.

"Artinya misalkan, pengadaan lahan nih, orang itu misalkan di pengaraan lahan yang harusnya di harga wajarnya 10 lalu dia jadi 100, kan jadi enggaj wajar tuh. Nah kembalikan dong, negara kan rugi," ucap Asep.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)