Cegah Jual Beli Bayi, Wali Kota Bandung Tegaskan Pentingnya Pendataan Dukcapil

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan. (Metrotvnews.com/Roni K)

Cegah Jual Beli Bayi, Wali Kota Bandung Tegaskan Pentingnya Pendataan Dukcapil

Roni Kurniawan • 18 July 2025 14:25

Bandung: Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan pentingnya pendataan kependudukan sebagai langkah awal pencegahan terhadap jual beli bayi. Farhan mengungkap pentingnya sistem jemput bola dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, khususnya dalam proses penerbitan akta kelahiran bagi setiap bayi yang baru lahir. 

“Pendataan Dukcapil sekarang menjadi sangat penting. Dinas Dukcapil memiliki dua program strategis, salah satunya memastikan bahwa semua bayi yang lahir langsung mendapatkan akta kelahiran tanpa harus menunggu lama. Ini dilakukan melalui program jemput bola,” ujar Farhan di Kelurahan Cihapit, Kota Bandung, Jumat, 18 Juli 2025.

Menurut Farhan, akta kelahiran merupakan dokumen penting yang menjadi penanda identitas dan penanggung jawab hukum seorang bayi. Pengurusan akta kelahiran, kata dia, harus dilakulan secara teliti agar tidak menjadi salah satu modus untuk praktik jual beli bayi.

“Pengurusan pertama akta kelahiran itu menjadi kunci untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab terhadap bayi tersebut,” sahutnya.

Baca: 

Sindikat Perdagangan Bayi ke Singapura Patok Harga Belasan Juta


Menanggapi adanya beberapa bayi yang dirawat di panti asuhan di kawasan Jalan Punawarman, Farhan memastikan bahwa langkah-langkah pengecekan telah dilakukan dengan melibatkan lintas dinas, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Disdukcapil.

“Sudah pasti ada pengecekan dari dinas-dinas terkait. Adanya indikasi jaringan jual beli bayi ini sangat mengkhawatirkan, karena menyangkut aspek kemanusiaan yang sangat mendasar,” tegasnya.

Namun demikian, Farhan menekankan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penyidikan kepada aparat penegak hukum. Pemerintah Kota Bandung, melalui dinas teknis, berfokus pada upaya pencegahan.

“Penyidikan saya serahkan 100% kepada pihak kepolisian. Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Disdukcapil itu tujuannya adalah melakukan pencegahan, bukan penanggulangan. Penanggulangan dan penyidikan adalah ranah penegak hukum,” ungkapnya.

Sebelumnya, Polda Jawa Barat menangkap 12 anggota sindikat penjualan bayi serta menyelamatkan enam korban pada Senin 14 Juli 2025. Seluruh pelaku penjualan bayi ini adalah perempuan. Polisi juga menyelamatkan enam bayi dari mereka. Lima bayi di antaranya hendak dibawa ke Singapura dan satu bayi untuk ke wilayah Tangerang.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)