Bank Sentral Korsel Lagi-lagi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 2,5%

Gedung Bank of Korea. Foto: Xinhua/Wang Yiliang.

Bank Sentral Korsel Lagi-lagi Tahan Suku Bunga Acuan di Level 2,5%

Husen Miftahudin • 28 August 2025 15:14

Seoul: Bank of Korea (BOK) kembali mempertahankan suku bunga acuan pada level 2,50% untuk kedua kalinya secara berturut-turut pada Agustus 2025. Keputusan ini sesuai ekspektasi pasar di tengah ketidakpastian global dan meningkatnya kekhawatiran terhadap utang rumah tangga yang terus membengkak.
 
Dikutip dari Xinhua, Kamis, 28 Agustus 2025, BOK sebelumnya telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Februari dan Mei 2025, serta Oktober dan November 2024. Namun, mempertahankan suku bunga yang dilakukan kali ini tersebut karena beberapa faktor.
 
Utamanya karena utang rumah tangga yang tercatat mencapai 1.164,2 triliun won atau setara USD836,8 miliar pada Juli 2025. Jumlah ini meningkat selama enam bulan berturut-turut.
 
Selain itu, selisih suku bunga antara Amerika Serikat dan Korea Selatan mencapai dua poin persentase, dengan Fed Funds Rate di kisaran 4,25 persen sampai 4,50 persen, sehingga menimbulkan risiko keluarnya modal asing. Di sisi lain, permintaan properti tetap tinggi, tercermin dari transaksi apartemen nasional yang mencapai 53 ribu unit pada Juni 2025.
 

Baca juga: Korsel Jajaki Normalisasi dengan Tiongkok, Undang Xi Jinping ke KTT APEC


(Ilustrasi aktivitas ekonomi di Korea Selatan. Foto: Xinhua/Wang Yiliang)
 

Meski pulih, proyeksi pertumbuhan ekonomi malah dipangkas

 
Kebijakan mempertahankan suku bunga bank sentral ini berdampak pada kondisi ekonomi. Indeks Sentimen Konsumen Komposit (CCSI) langsung melejit menjadi 111,4 pada Agustus 2025 dan terus meningkat selama lima bulan terakhir.
 
Dari sisi perdagangan, ekspor tumbuh 5,9 persen secara tahunan pada Juli 2025, dengan pengiriman ke Amerika Serikat rebound 1,4 persen setelah mengalami kontraksi selama empat bulan terakhir.
 
Namun, Kementerian Keuangan Korea Selatan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 dari 1,8 persen menjadi 0,9 persen karena ketidakpastian global.
 
Menanggapi situasi ini, pemerintahan Presiden Lee Jae-myung yang baru dilantik pada Juni 2025 mengumumkan langkah pembatasan pembelian rumah dengan dana pinjaman. Pemerintah juga menyiapkan anggaran tambahan untuk stimulus tunai guna mendorong konsumsi.
 
Untuk 2026, pertumbuhan ekonomi Korea Selatan diperkirakan mencapai 1,8 persen, lebih rendah dibandingkan realisasi pertumbuhan 2024 yang tercatat 2,0 persen. (Muhammad Adyatma Damardjati)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)