Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Fachri Audhia Hafiez • 1 October 2023 17:18
Jakarta: Survei Indikator Politik Indonesia mencatat 43,5 persen responden akan mengikuti anjuran organisasi memilih capres dan cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Khususnya Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
"Sekitar 43,5 persen persen merasa sangat/cukup besar kemungkinan mengikuti anjuran organisasi NU/Muhammadiyah untuk memilih capres/cawapres tertentu pada pemilu 2024 mendatang," kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis survei virtual bertajuk 'Kekuatan NU dan Peta Elektoral Jelang 2024 di Jawa Timur', Minggu, 1 Oktober 2023.
Sementara itu 46,3 persen kecil kemungkinannya mengikuti anjuran dari NU dan Muhammadiyah. Sementara, 10,2 persen responden tak menjawab.
Indikator Politik Indonesia juga mencatat sekitar 32,2 persen publik merasa mungkin mengikuti anjuran tokoh atau pemimpin tertentu untuk memilih pasangan capres-cawapres. Sementara mayoritas 56,4 persen kecil kemungkinannya untuk mengikuti anjuran.
"11,5 persen responden lainnya tak menjawab," ujar Burhanuddin.
Survei Indikator Politik Indonesia tersebut dilakukan pada 14-20 September 2023. Total responden mencapai 1.810 orang di Jawa Timur.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Metode survei menggunakan wawancara tatap muka dengan pewawancara.? Sedangkan, margin of error sekitar 2,4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.